
Seruan BEM-SI hari ini meramaikan aksinya kembali dengan tagar #DaruratDemokrasi di linimasa Twitter juga Instagram sebagai wujud kekecewaan.
Nalar Politik – 20 Oktober 2017, Republik Indonesia resmi dipimpin oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla selama 3 (tiga) tahun. Dan dalam peringatan tersebut, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) turun ke jalan. Mereka suarakan apa yang dianggapnya benar.
Ada 3 tuntutan utamanya, di antaranya adalah Turunkan Kesenjangan Ekonomi, Gugatan Penegakan Hak Publik, dan Rakyat Menuntut Tegaknya Supremasi Hukum. Sayangnya, tuntutan-tuntutan tersebut sama sekali tak dirinci hingga terkesan kabur tak jelas.
Meski demikian, jalannya aksi ini sendiri diwarnai dengan penangkapan sejumlah aktivis mahasiswa. Ada sekitar 14 mahasiswa yang kini masih ditahan oleh aparat kepolisian di Polda Metro Jaya.
Mereka adalah Ihsan Munawar (SEBI), Yogi Ali (IPB), Aditia (Unriau), Ardi (IPB), Wafiq (UB), Taufiq (UB), Golbi (IPB), Yahya (IPB), Susilo (IPB), Fauzan (Tazkia), Ramdhani (Unpak), Rifki Abdul (Aka Bogor), Gustri (Untirta), dan Hardian (IPB).
Mereka ditangkap karena merusak dianggap merusak fasilitas umum. Untuk itulah, seruan BEM-SI hari ini meramaikan aksinya kembali dengan tagar #DaruratDemokrasi di linimasa Twitter juga Instagram sebagai wujud kekecewaan mereka.
___________________
Artikel Terkait:
- SEJUK: Yang Dilakukan Media terhadap Transgender Itu Jahat! - 11 April 2021
- Laskar Khusus Umat Islam Bubarkan Pertunjukan Seni dan Ludahin Warga - 8 April 2021
- 9 Temuan SMRC terkait Sikap Publik terhadap HTI dan FPI - 6 April 2021