Politikus PSI Rian Ernest menilai kebebasan Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai kabar buruk untuk para koruptor. Di sisi yang sebaliknya, bebasnya Ahok adalah kabar baik bagi orang yang percaya bahwa korupsi di negeri ini harus dihabisi.
“Kami (PSI) percaya, Ahok tidak akan pernah jera memerangi korupsi. Dia mungkin tidak lagi menjadi gubernur, tapi kami percaya dia tetap akan berada di baris terdepan untuk perang melawan korupsi. Ini kabar buruk untuk para koruptor,” tulis Rian, 23 Januari 2019.
Caleg DPR RI Dapil 1 Jakarta Timur ini juga menegaskan, Ahok masuk penjara bukan karena korupsi. Ahok dipenjara justru karena berusaha memerangi korupsi.
“Kami di PSI percaya, dia (Ahok) dipenjara karena dia melakukan perlawanan terhadap korupsi. Dia berusaha membersihkan korupsi dari bumi Indonesia. Dia berusaha membangun pemerintah yang bersih dan berorientasi pada kepentingan rakyat.”
Apa yang Ahok lakukan, lanjut mantan staf Ahok di Balai Kota ini, telah membuat murka para koruptor dan kacung-kacungnya. Untuk itu, Ahok terpaksa harus dua tahun mendekam di balik jeruji.
Meski Ahok divonis bersalah atas dasar tuduhan penistaan agama, tapi bagi Rian Ernest dan rekan-rekannya yang lain di PSI, vonis tersebut tak berdasar.
“Ahok sama sekali tidak menghina Alquran, tidak menghina ulama. Walau Ahok non-muslim, dia sangat menghormati Islam dan kaum muslim.”
Tapi di negara hukum, lanjut Rian, keputusan hakim tetap harus dihormati. Aturan main di bangsa ini tidak boleh dilanggar.
“Itu yang dilakukan Ahok. Dia patuh pada keputusan hukum. Dia tidak melarikan diri. Memohon banding pun tidak.”
- Selisih Quick Count SMRC dan Rekapitulasi KPU Pemilu 2024 Hanya 0,2 Persen - 21 Maret 2024
- SMRC: Efek Jokowi Tidak Terlihat pada PSI - 21 Februari 2024
- Bukan Makan Siang atau Susu Gratis, Inilah Program Paling Dibutuhkan Masyarakat - 29 Januari 2024