
Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu
Kepada cintamu pada waktu engkau menjadi belahan jiwaku
Bagaimana mungkin engkau meninggalkanku sendirian dan pergi ke negeri yang tiada kutahu adanya
Apa kecuranganku sehingga engkau meninggalkanku dan menjauh dari padaku?
Aku, engkau tinggalkan dalam getirnya hidup
Engkau tahu betapa sendunya hidupku tanpa dirimu
Ah, Kamu
Dalam tidur saja aku berhenti merindumu
dan dalam tidurku pun kamu hadir dalam mimpiku
Ah, kamu. Kamu telah menguasai pikiranku,
sehingga tak sedikit pun waktuku tanpa kehadiran dirimu
Mengenang Engkau
Setiap pagi adalah rindu yang datang bersama mentari
Hatiku kini remuk sebab tak lagi engkau menyapaku
Dulu, di saat ragamu masih kumiliki, tak sedikit pun jiwaku haus akan kehadiranmu
sebab hari-hariku adalah gurauanmu
Ingin sekali rasanya masih seperti kemarin
yang tak ada senyap
tak ada seduh
engkau seutuhnya aku miliki
Entah kenapa di saat jiwaku nyaman bersamamu
engkau lenyap di telan angin dan badai
Mengenangmu adalah luka yang tak terobati
sebab jiwaku masih belum menerima ketiadaanmu
Wanita yang Cantik itu
Setiap kali aku memandang raga yang berwajah manis itu
ingin sekali aku meramu cinta padanya.
Parasnya selalu membayang dalam anganku
ketika aku sedang memeluk hening.
Pesonanya membuat hatiku berdebar di kala mataku memeluk tubuhnya.
Lirikan demi lirikan kucoba mendalaminya
agar di balik kecantikannya aku dapat menemukan dirinya seutuhnya.
Betapa cantik engkau
wanita yang kulirik dalam diam.
Berapa lama lagi engkau membuatku tertegun ketika melihat dirimu?
Tidakkah engkau peduli dengan aku yang menikmatimu dalam diam?
Cukupkanlah dirimu bermanis-manis dengan senyuman manis
Sebab aku tak kuasa menahan hasratku untuk memiliki kecantikanmu dan cintamu
Rasa yang Terpendam
Deru gelombang menggulung rinduku bergemuruh
Menghempas rautmu tepat di pelupuk mataku
Ingin terus menggoyang anganku
untuk menjelajahi pelosok hatimu
tapi tanya menghantuiku: Mungkinkah?
Kenyataan mengharuskanku untuk membiarkan rasa ini pergi
Pergi bersama mentari
Mentari yang pernah mengajakku berkelana
Untuk meninggalkan luka-luka lama
untuk menjelajahi samudra hatimu
dan mengisi kekosongan liang hatimu
Tak ada penyesalan
hanya rasa yang masih tersimpan
Biarkan rasa ini bersemayam
sementara kau dan aku terus melangkah
mencari makna dan arti hidup masing-masing
- Menulis Tak Kenal Putus Asa - 24 Desember 2021
- Aku yang Cemas akan Bumi Ini - 23 November 2021
- Aku yang Kau Tinggalkan - 19 November 2021