
Nalar Politik – Alissa Wahid mengingatkan pemerintah bagaimana harusnya menyelesaikan konflik yang kini bergolak di Papua. Mencontoh bapaknya, Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, ia ingin Jokowi juga bertindak demi Papua, bukan untuk Indonesia.
“Kita selalu melihat persoalan dari kepentingan kita, bukan kepentingan mereka. Gus Dur itu dulu bertindak untuk Papua, ya demi Papua, bukan demi Indonesia,” kata Alissa dalam acara peringatan Harlah Gus Dur, Jumat (6/9).
Terkait pengibaran bendera Bintang Kejora, ia mengaku heran kenapa harus dilarang. Menurutnya, selama Merah Putih diakui, berarti tidak ada masalah jika lambang budaya masyarakat Papua itu diagungkan.
“Orang Papua mau ngibarin bendera Bintang Kejora enggak apa-apa, asal di bawah bendera Merah Putih. Kenapa harus dilarang? Kan Merah Putih diakui, berarti kan udah enggak ada keinginan (pisah dari NKRI).”
Alissa Wahid juga menceritakan bagaimana Gus Dur selalu mengedepankan prinsip multikulturalisme dalam menyelesaikan konflik di Tanah Air. Tak salah kemudian jika sosoknya terus dikenang, termasuk ketika terjadi konflik di Papua hari ini.
Ia bercerita bahwa Gus Dur selalu bisa dengan mudah menyelesaikan segala persoalan yang ada dengan pendekatan kemanusiaan. Prinsipnya adalah bersikap adil dan tidak menindas; meninggikan derajat dan martabat manusia.
Ia pun lalu mengharapkan hal yang sama harus berlaku di tubuh pemerintahan Jokowi. Ia ingin jika pemerintah senantiasa menggunakan pendekatan serupa dengan apa yang telah ditorehkan oleh Gus Dur.
Jika rakyat Papua marah, kata Alissa, maka pemerintah harusnya mampu mengoreksi diri, bukan malah menyudutkan masyarakat Papua. [te]
- Figur Presiden Lebih Kuat daripada Partai Politik - 8 September 2023
- Rakyat Indonesia Menolak MPR Jadi Lembaga Tertinggi Negara - 27 Agustus 2023
- Tren Dukungan Bakal Calon Presiden 2024 - 25 Agustus 2023