
Ulasan Pers – Pada 12 Juli 2018, pemerintah—melalui BUMN Inalum—membeli saham mayoritas PT Freeport Indonesia. Ini adalah langkah penting dalam sejarah bangsa kita. Mengapa?
Saat ini, tambang emas Grasberg di Papua adalah yang terbesar di bumi. Nilai cadangan yang terpenting ini setara dengan biaya pembangunan 230 bandara kelas internasional.
Namun, selama 50 tahun, sahamnya selalu dikuasai oleh perusahaan Amerika, Freeport-McMoRan. Padahal, menurut kontrak karya, mereka harus menginvestasikan kepada Indonesia paling lambat tahun 2011 lalu.
Setelah negosiasi alot selama 3 setengah tahun, akhirnya, di masa pemerintahan sekarang, Indonesia berhasil menguasai 51 persen saham Freeport Indonesia. Harga akuisisi ini memang besar, tapi bisa kembali modal dalam kurun waktu 5 tahun.
Yang terpenting, saham mayoritas ini akan membawa dampak positif bagi rakyat Indonesia. Pertama, sudah seharusnya sumber daya alam Indonesia dikuasai pemerintah dan digunakan untuk kemakmuran rakyat.
Kedua, pemerintah Indonesia dapat mengambil keputusan penting perusahaan yang tentunya akan berpihak pada rakyat.
Lalu, untuk pertama kalinya, Papua mendapat bagian 10 persen dari saham mayoritas pemerintah. Ini artinya, setiap tahun, Papua mendapatkan sedikitnya 1 triliun rupiah dari Freeport.
Kembalinya Freeport ke Ibu Pertiwi adalah kemenangan bangsa Indonesia atas usaha berdaulat dan mengelola kekayaan negeri sendiri.
*Tonton video selengkapnya di bawah ini:
_____________
Baca juga:
- Akuisisi Saham Freeport adalah Buah dari ‘Kerja, Kerja, Kerja’
- Wow! Saham Pemerintah di PT Freeport Capai 51 Persen
- Figur Presiden Lebih Kuat daripada Partai Politik - 8 September 2023
- Rakyat Indonesia Menolak MPR Jadi Lembaga Tertinggi Negara - 27 Agustus 2023
- Tren Dukungan Bakal Calon Presiden 2024 - 25 Agustus 2023