
Nalar Warga – Saya merasa sedih setiap kali ada kelompok umat Islam yang dianggap sesat, wahabi, oleh kelompok lain. Sekali ada satu kelompok menganggap kelompok lain sesat, maka ia sedang berusaha memonopoli kebenaran.
Terlebih bila yang menuduh itu tidak paham. Banyak orang, khususnya di media sosial, yang dengan mudah mengucapkan tuduhan “Wahabi”, diiringi tuduhan sesat.
Sebutan Wahabi sebenarnya ditujukan kepada kelompok kaum Khawarij yang yang dipimpin oleh Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang hidup di abad II hijriyah di kawasan Afrika Utara. Khawarij adalah kelompok ultra ekstrem yang sudah ada sejak masa awal sejarah Islam. Pembunuh Ali bin Abi Thalib adalah orang dari kelompok ini.
Adapun yang sekarang disebut Wahabi sama sekali tidak berhubungan dengan kelompok itu. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti seorang ulama bernama Muhammad bin Abdul Wahab. Muhammad bin Abdul Wahab ini bersama Muhammar bin Saud membangun dinasti Emirat Diriyah, yang merupakan cikal bakal kerajaan Saudi Arabia sekarang.
Karena itulah maka pandangan-pandangan Muhammad bin Abdul Wahab itu menjadi pandangan yang dianut oleh kerajaan Saudi Arabia hingga sekarang. Kelompok ini sekarang lebih suka menyebut diri mereka Salafi.
Ciri pandangan Muhammad bin Abdul Wahab adalah secara ketat mengacu pada teks Quran dan hadis. Kemudian mengikuti tafsir pada sahabat, tabi’in (pengikut sahabat), dan tabi’it taabiin (pengikut para pengikut). Mereka menghindari penggunaan dalil-dalil aqli (akal, nalar), juga menolak memaknai dalil-dalil secara kontekstual.
Secara pragmatis, misalnya, mereka mengharamkan aktivitas yang mereka sebut bid’ah, yaitu hal-hal yang tidak ada dalilnya. Misalnya, kenduri setelah kematian seseorang. Sisi sebaliknya adalah paham yang dianut NU, yang banyak memakai dalil-dalil aqli (akal), serta mengadopsi adat istiadat setempat, melalui prinsip ‘urf.
Karena sikap itu, kelompok ini banyak berbenturan dengan kelompok lain, khususnya NU. Mereka banyak mengritik paham-paham yang ada. Tentu saja kritik terkerasnya adalah pada kelompok Syiah. Saling kritik itu tak jarang terjadi secara keras, sampai saling tuduh sesat.
Di Saudi, pandangan mereka disokong penuh oleh kerajaan. Salah satu hasil gerakan mereka adalah “permusuhan” terhadap kuburan.
Makam Baqi di sebelah Masjid Nabawi itu tadinya dihiasi dengan berbagai bangunan indah. Ketika keluarga Ibnu Saud berkuasa, semua bangunan itu dihancurkan. Kini makam itu hanya berupa tanah kosong, dengan tebaran batu.
Baca juga:
Apakah mereka sesat? Tidak. Yang menuduh mereka sesat sebaiknya jangan pergi haji dan umrah, karena semua imam Masjidil Haram dan Masjid Nabawi adalah ulama penganut pandangan Salafi yang ditunjuk dan digaji oleh pemerintah Saudi.
Saya pribadi banyak berbeda pandangan dengan kelompok ini. Tapi saya tidak menganggap mereka sesat. Juga tidak memusuhi. Mereka hanyalah saudara saya, dengan pandangan agama yang berbeda dengan saya. Berbeda itu biasa saja.
Hal lain, mereka bukan pendukung khilafah. Kalau mereka mendukung gagasan khilafah, tentu mereka tidak akan mendukung pemerintah Kerajaan Saudi. Kerajaan ini sendiri lahir sebagai hasil pemberontakan terhadap imperium Turki Usmani, yang oleh pendukung khilafah dianggap sebagai khilafah terakhir.
Kelompok ini cenderung mendukung pemerintahan NKRI, selama masih dipimpin seorang muslim, dan tidak memusuhi umat Islam. Mereka juga mewajibkan umat untuk patuh, misalnya dalam hal membayar pajak, meski mereka berpandangan haram memungut pajak. Haramnya memungut pajak itu tidak membatalkan hak pemerintah untuk dipatuhi.
Ustaz Abdul Somad adalah salah seorang yang sering mengkritik, atau tepatnya membantah pandangan kelompok ini. Beberapa ceramahnya menyinggung kelompok ini. Sebaliknya, ada beberapa ceramah dari ustaz kelompok ini yang mengkritik Somad.
Ya, biarlah saling kritik. Tapi jangan saling menuduh sesat. Baik-baik saja dalam berdakwah. Fastabiqul khairaat.
___________________
Artikel Terkait:
- Mungkinkah Gerindra Akan Menggeser Posisi PDIP? - 29 September 2023
- Murid Budiman - 1 September 2023
- Budiman Sudjatmiko, Dia Pasti Adalah Siapa-Siapa - 30 Agustus 2023