
Panggung Mati
Panggung sudah menjadi kebiasaan kami sebagai mahasiswa dan sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya pernah bertanya kepada sunyi dalam debar hati yang tak mampu dinamakan. […]
Panggung sudah menjadi kebiasaan kami sebagai mahasiswa dan sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya pernah bertanya kepada sunyi dalam debar hati yang tak mampu dinamakan. […]
Wilhelmina, nama yang saban hari kutulis dalam imajinasiku. Dia gadis yang kuciptakan bersama realitas semu. Dua minggu yang lalu, kami sempat bercerita di trotoar jalan […]
Malam itu aku mencoba-merampungkan kembali ayat-ayat doa yang saban hari saat senja mulai berpamitan pergi (di)-dengar oleh telingaku dari lonceng-lonceng tua rumah biara akan kidung(mu)-Mariam […]
Kelak jika boleh kusebutmu Mariam….. Pagi-pagi sekali, sekali-sekali ia jelma jadi wanita tua rupawan dengan bibir-bibirnya yang tak sempat jadi ranum lagi. Apalagi berharap dengan […]
/1/ Sepanjang malam, ada resah berjingkrak di ibu kotaKematian makin hilang tenggelamLelap dengan penyakit yang selau kambuhSemoga saja ibu kota cepat-cepat diberi obat kandungan agar […]
Hawa Penjajah Makam Semoga, lipstikmu tak jadi luntur aroma keringat,bukankah, bedakmu menghitung keringat tubuhmu?“Tuhan mengizinkan aku menjajahnya”Aku ragu, “Tuhan tidak pernah memberi harga padamu”Mungkin, kuiyakan […]
/1/ Ibu…, Beri aku malam dengan seribu asimu, barangkali esok aku bangun dengan ataupun tanpa air mata yang harus merajuk padamu. /2/ Bila suatu saat […]
Ibuku bukan seorang pengkhianat… Kita pernah dengar kisah sang rasul di buku antologi puisi sang nabi suci itu, tentang lima koin, cambuk, ludah, dan salib? […]
Kupanggil ia kekasihku, “secangkir burung pipit”. Kalau-kalau sepasang mentari tampak di sela-sela ceramahmu, pasanglah dengan baik doamu. Biar nanti kita bercerita dengan riak-riak diam yang […]
© 2023 | Nalar Politik Indonesia