
Attana Erica
Kau bertelungkup di antara dua daun pintu Sorot pandanganmu kosong Menatap kaca jendela Yang berisikan bias cahaya lampu neon Gelap dan gemerlap Menjadi satu Malam […]
Kau bertelungkup di antara dua daun pintu Sorot pandanganmu kosong Menatap kaca jendela Yang berisikan bias cahaya lampu neon Gelap dan gemerlap Menjadi satu Malam […]
Tentang apalagi yang akan kutuliskan? Terlalu banyak bayang-bayang pena yang menggores di pikiranku Sejak saat itu ketika aku kehilangan sayap Kurasa dunia hanyalah fatamorgana Tapi […]
Memorabilia Hujan mendung kala ituberusaha membentuk derai air mataDi pipiku teralir sungai makna Untukku kau tak sediakan payungAtau teduhan Yang bisa melindungiku dari tetesannyaHanya selimut […]
Warno dan istrinya, Supenni, duduk di teras luar rumah memandangi tukang sayur yang semenjak dua tahun lalu harus melunasi utangnya. Sebab dia pernah menabrakkan gerobaknya […]
© 2021 | Nalar Politik Indonesia