
Di benteng Rotterdam, kuziarahi sejarah yang membeku
Di sana aku temukan roh-roh pahlawan dan pengkhianat telah menjadi monumen cinta
Kutemukan juga bangsa-bangsa tak berdaya ditinggalkan kereta waktu
Juga penyair yang kehilangan puisinya
Dinding-dindingnya adalah darah dan luka para pahlawan
Jalanannya adalah kumpulan kata-kata yang sekarat
Di benteng Roterdam, aku mengembara
Memasuki terowongan menuju masa lalu
Menziarahi para leluhur
Dan mencuri kebijaksanaan yang telah lapuk
Bersama tulang-tulangnya yang telah menjadi abu
Di benteng Rotterdam, aku bertemu sosok gadis
Kemudian kutatap tajam matanya
Masuk menembus jantungnya
Ia mendatangiku, menceritakan perjalanan panjangnya dan juga pedih
Dengan tawanya yang gaib
Ia membangkitkan bangsa-bangsa di atas bibir
_____________
*Klik di sini untuk membaca sajak-sajak lainnya
- Benteng Rotterdam - 7 Agustus 2018
- Membaca Sejarah dan Krisis Kebudayaan Masa Kini - 15 Juni 2018