
Nalar Politik – Jalur pedestrian atau trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang kembali dipadati Pedagang Kaki Lima (PKL). Di sekitar trotoar jembatan penghubung antara Blok F dan G itu, aktivitas mereka cukup ramai, termasuk aktivitas sejumlah preman yang minta jatah.
Sebagaimana pantauan Kompas, sejumlah PKL tampak disambangi para preman yang meminta pungutan liar. Hal tersebut rutin terjadi dari pukul 14.00 sampail 16.00 WIB.
Menurut salah satu pemilik lapak di kawasan ini, setiap bulan ada orang yang meminta bayaran Rp 500 ribu. Katanya, yang meminta itu adalah anak buah dari salah satu tokoh ternama di kawasan Tanah Abang ini.
“Di sini, bulanan Rp 500 ribu, rata semua lapak,” ujarnya seperti dilansir Kompas, Rabu (15/11/2017).
Di samping bayaran rutin itu, masih ada jatah preman harian sebesar Rp 5 ribu untuk sewa lahan dan biaya penitipan barang dagangan di parkiran saat ada razia Satpol PP sebesar Rp 3 ribu.
“Itu untuk parkiran. Jadi, kalau ada Satpol PP, barang-barang kami dititipkan dulu di parkiran. Di sini enggak ada yang gratis, bro,” tandasnya kembali.
Jadi, jika dijumlah semua, para pemilik lapak harus merogoh kocek sebesar Rp 740 ribu per bulannya hanya untuk jatah preman.
___________________
Artikel Terkait:
- Ridwan Kamil Menghambat Suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat - 27 Januari 2023
- Penasaran dengan Twitter Blue? Inilah 7 Fitur Andalannya - 27 Januari 2023
- Pengaruh Presiden Jokowi terhadap Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo - 23 Januari 2023