
Nalar Politik – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengklarifikasi perihal tudingan orang-orang terkait keterlibatan dirinya dalam kasus korupsi megaproyek e-KTP. Ia menegaskan bahwa tudingan tersebut merupakan hoax yang biadab.
“Tadi pagi saya dipanggil Kalapas. Rupanya ada wartawan yang ingin wawancara, termasuk urusan e-KTP. Rupanya habis dapat fitnah Pertemuan Sukamiskin, saya dapat fitnah lagi urusan proyek e-KTP. Hoax yang biadab,” terangnya via @anasurbaningrum.
Dijelaskan pula bahwa sebelumnya ia disebut mendapat uang proyek e-KTP lewat orang lain. Dan kali ini, dirinya disebut kembali menerima uang langsung di ruang Ketua Fraksi Partai Demokrat.
“Hoax dan tidak konsisten. Kali ini jumlahnya lebih fantastis dan diantar langsung oleh Andi Narogong kepada saya di ruang Ketua Fraksi.”
Sama dengan fitnah Pertemuan Sukamiskin, menurut Anas, tidak sulit membuktikan cerita itu hoax atau fakta.
“Saat serangan fitnah itu ditembakkan kepada saya, sang juru fitnah juga terang-terangan membela pihak lain. Tapi saya tidak ingin mengaitkannya.”
Ia pun menegaskan kembali bahwa dirinya tidak mengenal Andi Narogong. Tidak pernah bertemu dan tidak pernah menerima uang apa pun, baik langsung atau melalui orang lain.
“Jadi, sudahlah. Hoax dan fitnah jangan diproduksi terus. Apa lagi yang kurang? Hukum harus ditegakkan bersama keadilan. Harus dijauhkan dari hoax dan fitnah.”
Disalin dari tulisan tangan Mas Anas yg dititipkan lewat sahabat yg berkunjung hari ini. *admin pic.twitter.com/nLlK0izii5
— Anas Urbaningrum (@anasurbaningrum) February 20, 2018
___________________
Artikel Terkait:
- 3 Kali Mangkir, Penyidik KPK Jemput Paksa Setya Novanto
- Mencitakan Politik Berintegritas, LIPI dan PSI Rumuskan Kode Etik Politisi
- Jika Pasangan Amin Maju, Hanya 16,5 Persen Warga Akan Memilih - 22 September 2023
- Figur Presiden Lebih Kuat daripada Partai Politik - 8 September 2023
- Rakyat Indonesia Menolak MPR Jadi Lembaga Tertinggi Negara - 27 Agustus 2023