
Dunia kedokteran jiwa dan psikiatris dipukul telak dalam urusan penanganan penderita gangguan mental down syndrome. Itu tampak di film The Peanut Butter Falcon yang rilis pada Oktober 2019.
Bukan hanya itu, penggemar film-film erotis akan menemukan sex appeals yang sesungguhnya dari seorang Dakota Johnson, aktris seksi yang moncer memerankan karakter Anastasia Steele di film drama romantis erotis Fifty Shades of Grey yang gurih-gurih sedap itu.
Kerlingan mata Dakota Johnson (Eleanor) yang tidak Anda dapatkan dalam film-film erotisnya, pada menit 1:58, terlihat begitu seksi. Walau dilemparkan ke Zak yang mempunyai gangguan mental tersebut.
Juga pada menit 32:22, bagaimana Dakota Johnson yang berperan sebagai pekerja sosial panti jompo, berpakaian kasual setengah formil yang tidak buka-bukaan, terlihat menggemaskan saat sedikit kenakalannya mengacungkan jari tengah ketika dipuji oleh Tyler, seorang nelayan kumal, miskin, dan awut-awutan hidupnya.
Itulah yang melengkapi daya tarik film ini. Makin lengkap ketika film ini diisi dengan kepiawaian pemeran penderita down syndrome oleh aktor Zack Gottsagen (Zak) yang memang benar-benar menderita gangguan mental tersebut.
Di sinilah pembuktian bahwa penderita down syndrome dapat dan mampu mandiri serta berperan dalam kehidupan. Itu yang akan diajarkan oleh film ini.
Disiplin perawatan dan pengobatan ala medis penderita down syndrome, yang berbasis analisis enzim dan gen resesif, dibuat geleng-geleng kepala dengan gaya terapi eksentrik seorang nelayan miskin yang kenyang pengalaman petualangan alam bebas yang diperankan ciamik oleh aktor ganteng Shia LaBeouf yang sebagai Tyler itu.
Down syndrome adalah kelainan genetik yang menyebabkan penderitanya memiliki tingkat kecerdasan yang rendah, dan kelainan fisik yang khas. Hingga peyorasi dan kekerasan verbal yang sering keluar sebagai perundungannya adalah kata “idiot”.
Asumsi bahwa penderita down syndrome yang rata-rata tidak bisa hidup mandiri akan dipatahkan dalam film drama komedi yang disutradarai dan ditulis oleh Tyler Nilson dan Michael Schwartz yang berdurasi satu setengah jam ini.
Baca juga:
Plot film ini menurut saya cukup sederhana. Diawali oleh usaha melarikan diri seorang penderita down syndrome, Zak (Zack Gottsagen) dari rumah panti jompo di North Carolina.
Pelariannya yang kocak tersebut sesungguhnya adalah petualangan alam bebas yang akan menjadi obat sindromnya itu sendiri. Sentuhan-sentuhan alami alam bebas beserta karakter liarnya yang kasar dan alami adalah obat terapi yang mujarab baginya.
Pengalaman pribadi, saya pernah membawa penderita asma atau gangguan pernapasan dalam sebuah rentet pendakian dan berhasil sembuh. Kekuatan alam sebagai obat memang sudah populer sejak dulu. Sebagaimana dikatakan oleh petualang dunia Reinhold Messner:
There’s no religion which is controlling me and telling me how I have to behave. There’s just pure nature, which I have to respect. The nature is myself, and the nature outside.
Tidak ada agama yang mengendalikan saya dan memberi tahu saya bagaimana saya harus bersikap. Hanya ada sifat murni alami yang harus saya hormati. Alam adalah diriku sendiri, dan alam di luar.
Kutipan Reinhold Messner di atas terasa sekali saat Zak bertemu dengan Tyler (Shia LaBeouf) yang juga seorang pelarian akibat tindakan barbarnya membakar perangkap kepiting nelayan yang arogan dan diktator.
Pertemuan antara Zak dan Tyler yang tak sengaja itu memunculkan perkataan Tyler yang begitu heroik. Ia berucap “Two bandits on the run!” di menit 33:11 yang kemudian menjadi bahan dasar perekat pertemanan sejati mereka.
Tyler mengajari Zak berenang dan menembak sebagai basis survival di daerah sungai dan rawa. Tyler juga melatih fisik Zak yang terobsesi menjadi pegulat setenar The Salt Water Redneck dari videonya yang dia tonton secara obsesif.
Obsesif di sini dinyatakan oleh temannya si Carl yang jompo itu saat di panti dengan ungkapan: “We have watched that throw ten times today already”.
Zak melalui hari-harinya bersama Tyler yang terus-menerus mendorong rasa percaya dirinya dengan berbagai latihan di alam dengan menggunakan peralatan seadanya.
Baca juga:
Sementara itu, perawat Zak, si Elenanor (Dakota Johnson) yang berlagak sombong dan sok ilmiah itu, terus mencari keberadaan Zak. Hingga ketemu yang diakhiri dengan luluhnya rasa sombong dan sok ilmiahnya berkat kolaborasi Zak dan Tyler dengan memanfaatkan sentuhan kekuatan alam dan petualangannya.
Tyler dengan kegigihannya akhirnya sempurna mampu membangkitkan alter ego si Zak dengan sebuah aptronim Zak si Peanut Butter Falcon. Aptronim yang tercipta dari bahan-bahan yang ada di sekeliling. Seperti selai kacang (peanut butter) yang merupakan makanan survival mereka. Dibuatnya selai kacang itu sebagai cat kamuflase wajah, layaknya seorang Indian Apache.
Keseksian kaki indah aktris Dakota Johnson (Eleanor) terpapar eksotis saat mereka berpetualang dengan rakit sederhana dari bahan-bahan bekas di Outer Banks North Carolina. Di sini pula Tyler serta Eleanor berdebat tentang nilai kebebasan yang wajib dimiliki oleh penderita down syndrome.
Dengan momen-momen petualangan alam bebas itu, justru mereka berdua malah berbalik mengajari si Eleanor bagaimana hidup bertahan dengan aroma survival.
Akhirnya cerita dipenuhi dengan sentakan-sentakan ritmis yang menggetarkan hati. Anda dapat lihat bagaimana Zak yang secara fisik tak normal sebagai pegulat, diterima oleh penonton dengan trik cerdik si Tyler, yaitu dengan menghiasi Zak dengan kardus yang membentuk kostum karakter elang.
Bagaimana pula Tyler yang sebelumnya membuat yakin mantan pegulat profesional, Clint (Thomas Haden Church) yang bergelar The Salt Water Red Neck itu agar menerima Zak sebagai muridnya.
Dan juga bagaimana si Zak mampu melempar lawan gulatnya ke luar ring, yang secara perbandingan fisik angat jauh. Di sinilah klimaksnya.
Jangan mengharapkan adegan panas di film ini. Walaupun film ini dibintangi Dakota Johnson. Hampir tidak ada. Kecuali ciuman lembut Tyler ke Eleanor saat mereka berdua di mobil.
Namun, ini menyentil Dakota Johnson dengan sindiran lembut. Momen ciuman itu sebenarnya strategi Tyler. Agar tidak menggagalkan penampilan perdana gulat si Zak dengan cara memborgol tangannya ke kemudi mobil.
Borgol identik dengan Dakota Johnson di film-film erotisnya. Dan Anda kembali diingatkan yang begituan di film-film erotis.
- Kreol dan Pijin; Arbitrer yang Terpinggirkan - 7 Oktober 2021
- Bergaduh di Balairung Raja - 6 Oktober 2021
- Intuisionisme Filantropis Pemaksimal Utilitas - 4 Oktober 2021