Kasus ini ternyata melibatkan seorang lelaki yang kebetulan juga bernama Randy. Lengkapnya, Randy Bagus Hari Sasongko.
Lael Maccabe, anak laki-laki ganteng itu baru berusia satu tahun, sedang lucu-lucunya. Kita bisa melihat foto dan video-videonya yang begitu riang dan menggemaskan, yang tersebar luas di media sosial pada hari-hari terakhir ini.
Itu sungguh menguras emosi warganet: mengundang simpati-empati luas, menitikkan air mata banyak orang sekaligus mengundang kemarahan dan caci maki terhadap pelaku pembunuhan dirinya dan sang ibu, Astri Manafe (30 tahun).
Betapa tidak, ketika penemuan jenazahnya dan sang ibu di lokasi penggalian pipa proyek SPAM kelurahan Penkase, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Oktober 2021 silam, kepala mungil Lael terpisah dari badannya. Terpenggal secara biadab.
Karena itu, wajar saja jika dalam waktu yang relatif singkat, kasus ini pun meledak, jadi viral di media sosial. Selama berhari-hari lamanya, siang-malam, istriku Yonetha Rao Thong membahasnya dengan antusias. Ia mengikuti dengan tekun pemberitaan di media, juga unggahan-unggahan di Facebook (utamanya grup FB Forum Kota Kupang) berikut komentar-komentar para warganet.
Sang ayah biologis bocah malang itu, Randy Badjideh, lantas menyerahkan diri ke Polda NTT pada Rabu, 2 Desember 2021, dengan pengawalan keluarga dan enam orang pengacara sekaligus! Oleh kepolisian, pada 3 Desember, ia kemudian menjadi tersangka tunggal pembunuhan Astri Manafe, ibu Lael, pacar gelapnya.
Namun kemarahan warganet justru makin berkobar. Ketidakpercayaan pada penyelidikan polisi dan pengakuan Randy tampak begitu kentara dalam beragam postingan dan komentar di media sosial. Mereka tidak yakin Randy adalah pelaku tunggal pembunuhan terhadap Astri dan Lael. Mereka menilai kasus ini mengandung kejanggalan.
Di Facebook, berbagai pertanyaan bermunculan dari para warganet yang tak puas. Apalagi dalam keterangannya kepada polisi, Randy mengaku ia membunuh Astri lantaran ibu muda itu mencekik leher Lael.
Kalau begitu, siapa yang memukul kepala Lael hingga tengkorak kepalanya retak? Dan siapa pula yang memotong kepala anak malang itu?
Baca juga:
Sasaran kecurigaan dan kemarahan warganet kemudian terarah kepada Ira Ua, istri sah Randy, seorang guru SMP. Belum lagi ketika terungkap chatting WA antara Ira dan Astri, di mana ibu guru ini mencaci maki Astri sebagai pelakor dengan kasar sembari mengejek-ejek almarhumah.
Dugaan bahwa Ira-lah pembunuh Astri dan Lael yang sebenarnya, atau setidaknya otak dari pembunuhan keji itu pun mencuat.
Kita tentunya paham, cemburu memang mengerikan. Mungkin ia tidak melakukannya sendiri, ada pihak-pihak lain yang terlibat. Bisa jadi anggota keluarganya atau orang-orang bayaran. Namun seperti biasa, Kepolisian Republik Indonesia bekerja kelewat lambat. Dan keluarga Randy adalah keluarga yang cukup berada dan punya pengaruh di NTT.
Bersama dengan cerita-cerita sedih tentang bagaimana Astri harus bekerja seorang diri menghidupi Lael, anak hasil hubungan gelapnya dengan Randy; foto dan video pernikahan Randy dan Ira yang cukup mewah kemudian terunggah ke media sosial beserta kehidupan sosialita si ibu guru.
Syahdan, Astri sudah menjadi kekasih Randy Badjideh jauh sebelum ia menikahi Ira Ua. Tetapi kisah cinta keduanya kandas di tengah jalan lantaran persoalan beda agama.
***
Belum juga kasus ini terungkap, belum juga reda kehebohannya; di Dusun Sugihan, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Mojokerto, 2 Desember 2021, seorang gadis muda bernama Novia Widyasari Rahayu (23 tahun) menenggak racun sianida di depan makam ayahnya yang belum lama wafat.
Dan kasus ini ternyata melibatkan seorang lelaki yang kebetulan juga bernama Randy. Lengkapnya, Randy Bagus Hari Sasongko.
Seperti halnya kasus yang menimpa Lael dan ibundanya di Kupang, peristiwa tragis ini juga dengan cepat jadi viral dan membuat kemarahan warganet meledak. Terlebih Randy Bagus adalah seorang polisi berpangkat Bripda.
Halaman selanjutnya >>>
- Dua Randy, Dua Kisah Tolo - 6 Desember 2021
- Rencana Tulisan Saya dan Komentar Rasial Anti-China - 1 November 2021
- Menulis di Koran - 11 September 2020