
Menjual agama adalah dagangan paling laris di tengah masyarakat yang bodoh. “Jika Anda ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah kebatilan dengan kemasan agama,” kata Ibn Rusyd.
Fenomena keberagamaan dan spiritualitas manusia adalah sebuah fenomena yang sangat kompleks dan tidak dapat dijelaskan secara parsial lewat satu atau dua dimensi penjelasan semata. Ia bersifat melingkupi dan holistik.
Agama Islam merupakan agama dakwah yang mendorong manusia untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. Fenomena munculnya kontroversi antara Pesulap Merah dan Gus Syamsuddin membuka cakrawala berpikir kita sebagai manusia untuk melihat lebih jauh, ternyata selain fashion, kuliner, furniture, buku, agama menjadi dagangan yang sangat laku di masyarakat.
Hal tersebut makin terlihat ketika banyak oknum yang mengkomersialisasi ayat-ayat kitab suci Al-qur’an. Akhirnya muncullah oknum-oknum tertentu yang melihat potensi keuntungan tanpa risiko besar kerugian menjual jasa atas nama agama, yang penulis sebut religiouspreneur atau dukunpreneur.
Tidak bisa dimungkiri bahwa hal-hal metafisika menjadi bagian dari sejarah pemikiran manusia khususnya masyarakat Indonesia. Maraknya terjadi guna-guna menurut sebahagian orang merupakan gangguan dari makhluk gaib, sehingga mendorong beberapa orang melakukan diagnosa untuk mengidentifikasi dirinya kepada paranormal atau biasa kita sebut dukun.
Secara umum, dukun didefinisikan sebagai orang pintar dalam hal pengobatan tradisional, namun perkembangan zaman telah mereduksi pemahaman tersebut, seolah-olah bahwa dukun adalah ahli gaib atau mengetahui hal-hal gaib.
Terungkapnya kasus praktik mengatasnamakan agama menjadi polemik yang asyik dan tak berkesudahan sampai saat ini, hal ini juga mengakibatkan kemarahan dari para oknum yang mengatasnamakan agama untuk angkat suara terhadap aksi pembongkaran yang dilakukan Pesulap Merah. Namun pembongkaran trik perdukunan yang mengatasnamakan agama ini adalah bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi mungkar sesuai ajaran agama Islam, sehingga diperlukan dukungan dan empati dari berbagai pihak.
Hal tersebut juga memperlihatkan bahwa legitimasi praktik penyalahgunaan pengobatan tradisional di Indonesia belum menjadi perhatian serius oleh pemerintah. Aksi yang dilakukan Pesulap Merah termaksud tranformasi metode dakwah melalui edukasi masyarakat secara sosial maupun di dunia maya untuk sadar dan kembali kepada keyakinan agamanya. Karena hanya agamalah yang bisa membawa kebaikan dan hanya kepada Tuhan tempat meminta pertolongan.
Walaupun mendapat berbagai kecaman dari oknum dukunpreneur seperti yang sudah dijelaskan di atas, tidak membuat surut niat pesulap merah untuk mengedukasi masyarakat kembali pada Tuhannya. Dari fenomena ini banyak hal yang bisa kita petik hikmahnya, di antaranya bahwa ternyata banyak orang yang berlindung atas nama agama untuk meraih materi.
Baca juga:
- Dukunpreneur dan Transformasi Dakwah - 16 September 2022
- Pemimpin yang Dirindukan - 17 Agustus 2022
- Menolak Dunia Tipu-Tipu - 16 Agustus 2022