
Elohim…
Lidahku lebam membiru
Jiwaku berlabuh di tengah hati yang keruh
Bila aku terdesak, pulanglah ke baitMu
Sebab aku terlampau sesak menghirupMu
Rindu dan dusta sedang kususun
Berharap napasmu melenguh pertanda kabung
Pijakanku tak lagi satu jalanku tergenang di atas sembilu
Napasku beterbangan di matamu,
Dengan sayap-sayap yang rapuh
Dari kidung hati yang keruh
Biarkan aku pergi, tuk temui hati terjanji,
Di puncak-puncak mimpi
Elohim II
Elohim…
Sejak subuh engkau menceramahi aku dengan kitabMu
Diapiti hangat temaram yang menyejukkan mata
Sejak subuh, kidungMu melawatku dengan merdu
Aku mendengarnya sambil tersipu, dan malu
Kau dermakan rahmatMu
Pada diriku yang berlimpah dosa
Sejak subuh, Engkau mencemaskanku
Bahwa aku terlalu jauh untuk direngkuh
Barangkali, setiap subuh Engkau mengucurkan diri
Demi aku yang terus menghindariMu
Sebab aku mulai lupa, siapa kepunyaanku
Elohim III
Elohim….
Dari sunyi, aku menimangMu dengan ragu
Dari sesal, aku mengkhianatiMu dengan rindu
Aku terhenyak dalam jutaan kesuraman
Sembari berkilah sengit dalam baitMu
Kuselipkan jarak untuk menafkahiMu
Kuhiasi waktu merenungi janjiMu
Segala arah tak lagi kujamah
Tubuhku berkelindan dalam takdirMu
Tatap saja aku ini dari jauh
Lekas aku sendiri yang mencariMu
Hingga sayupku tak pernah terdengar di telingaMu…