Esai-Esai Politik Albert Camus: Perlawanan, Pemberontakan, Kematian

Esai-Esai Politik Albert Camus: Perlawanan, Pemberontakan, Kematian
Ilustrasi: Buku

Perlawanan, Pemberontakan, Kematian membeberkan permasalahan intelegensia moral Albert Camus dari perang kolonial di Aljazair. Ini juga mengetengahkan permasalahan sosial yang akut akibat sistem kapitalistik yang menindas.

Meski demikian, dua puluh tiga esai politik yang termuat di buku ini lebih merupakan hasil refleksi atas masalah kebebasan. Camus menunjukkannya.

Tahun 1957, penulis Perlawanan, Pemberontakan, Kematian ini dianugerahi Hadiah Nobel dalam usia yang masih cukup muda, 43 tahun. Hal itu lantaran Camus punya sikap positif terhadap isu-isu mutakhir saat itu, yang kesemuanya tertuang dalam karya-karya kreatifnya ini.

Nyaris di segala hal, melalui tulisan-tulisannya, Camus senantiasa bicara kepada kita tentang masalah-masalah kita, dan dalam bahasa kita sendiri. Camus menyebutnya sebagai “masalah-masalah hati nurani manusia di zaman kita,” Itulah mengapa Camus disayangi semua orang. Sebab ia berbicara untuk semua.

Fungsi penulis bukanlah tanpa tugas-tugas yang sulit. Menurut definisi, ia (penulis) tidak boleh hari ini melayani mereka yang membuat sejarah. Ia harus melayani mereka yang tunduk pada sejarah. ~ Albert Camus

Dari dua puluh tiga esai politik dalam Perlawanan, Pemberontakan, Kematian ini, Camus hendak mengajak kita semua untuk senantiasa berbicara lantang. Seperti dikatakannya, kita ada untuk mengabdi pada kebenaran dan mengabdi pada kemerdekaan.

Tentu, bagi sebagian pembaca, esai-esai politik ini sekaligus akan memperkenalkan seorang Camus yang benar-benar baru—bisa dikatakan, Camus yang sebenarnya. Ya, karena ia mengungkapkan secara lebih jelas sikap salah seorang dari jiwa paling jelas dari zaman kita—yang punya komitmen dan sekaligus jauh, atau, seperti Camus katakan secara tersirat dalam esai, “The Artist Work”, solider dan sekaligus soliter.

Buku ini menjadi saksi akan kecermatan rasa pertanggungjawaban Camus yang membuatnya menjadi manusia dan penulis yang baik. ~ Christian Science Monitor

*Disarikan dari Pengantar Justin O’Brien

  • Judul: Perlawanan, Pemberontakan, Kematian
  • Penulis: Albert Camus
  • Penerjemah: Ahmad Asnawi
  • Penerbit: Narasi-Pustaka Promothea, Yogyakarta (2017)
  • Tebal: x + 354 hlm

___________________

Artikel Terkait: