Ganjar dan Anies Potensial Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024

Ganjar dan Anies Potensial Masuk Putaran Kedua Pilpres 2024
©Kumparan

Ulasan Pers – Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memiliki peluang yang lebih besar untuk masuk dalam putaran kedua pemilihan presiden jika pesertanya tiga atau empat pasangan. Pada putaran kedua, Ganjar lebih unggul dari Anies.

Demikian hasil studi yang dilakukan Prof. Saiful Mujani. Hasil studi ini dipresentasikan melalui program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode ”Pilpres Putaran Kedua: Ganjar vs Anies?” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 2 Februari 2023.

Video utuh pemaparan Prof. Saiful Mujani bisa disimak di sini: https://youtu.be/f_ewKPIdUxQ

Saiful menjelaskan bahwa maksimal pasangan calon presiden pada Pemilu 2024 hanya 4. Jika ada 4 koalisi pilpres, maka PDI Perjuangan maju sendiri, Golkar bersama PPP dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Gerindra berkoalisi dengan PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), sementara Nasdem, Demokrat, dan PKS membentuk Koalisi Perubahan.

Kalau itu yang terjadi, menurut aspirasi pemilih dalam banyak studi dan survei, PDIP memiliki 2 nama yang sering disebutkan: Puan Maharani dan Ganjar. Yang paling kompetitif di antara dua nama tersebut adalah Ganjar. Calon lain adalah Anies yang mewakili Nasdem, PKS, dan Demokrat. Prabowo Subianto mewakili Gerindra dan PKB. Selanjutnya Airlangga Hartarto yang merupakan pimpinan partai terbesar di KIB.

Jika yang maju adalah 4 nama ini, Ganjar mendapatkan dukungan yang paling baik dan memiliki selisih yang signifikan dengan nama-nama lain. Dalam survei SMRC pada Desember 2022, dengan simulasi 4 nama, Ganjar mendapatkan dukungan 32,4 persen. Ganjar unggul terhadap Anies dan Prabowo dengan selisih suara sekitar 6-7 persen.

Yang kedua adalah antara Anies dan Prabowo. Anies didukung 26,8 persen dan Prabowo 25,6 persen suara. Selisih suara kedua nama ini tidak signifikan secara statistik. Sementara Airlangga di posisi terbawah dengan 3 persen dukungan. Masih ada 12,1 persen yang belum menentukan pilihan.

Melihat data ini di mana distribusi suara cukup seimbang di antara tiga calon, Saiful menyimpulkan pilpres satu putaran tidak mungkin. Oleh karena itu perlu dibuat simulasi dengan tiga calon.

Baca juga:

Dalam simulasi tiga calon, data dukungan publik cukup konsisten. Ganjar didukung 33,7 persen, Anies 28,1 persen, dan Prabowo 26,1 persen. Yang belum menjawab 12,1 persen.

Dalam simulasi ini, tidak ada nama yang mendapatkan dukungan dominan. Bahkan tidak ada yang sampai 40 persen. Padahal untuk menang itu harus 50 persen lebih.

Saiful menyatakan bahwa kalaupun hanya ada tiga calon, di mana Airlangga tidak menjadi calon, tapi bergabung dengan salah satu calon 3 nama lain, maka kemungkinan besar pilpres akan tetap terjadi dalam dua putaran. Pertanyaanya, siapa yang akan masuk ke putaran kedua tersebut?

Jika pada akhirnya partai-partai politik mengambil keputusan sesuai dengan aspirasi pemilih, sebagaimana dijaring dalam survei, maka calon presiden kemungkinan adalah Ganjar, Anies, dan Prabowo karena mereka yang paling kompetitif. Dari tiga nama ini, menurut Saiful, kemungkinan yang masuk ke putaran kedua adalah Ganjar dan Anies.

Alasan utama mengapa mereka yang berpotensi besar masuk putaran kedua, lanjut Saiful, adalah karena dalam satu setengah tahun terakhir Ganjar terus konsisten mendapatkan suara teratas, Prabowo cenderung melemah, dan Anies cenderung menguat.

Dari survei Mei 2021 sampai Desember 2022, Prabowo cenderung menurun. Dari 34,1 persen pada survei Mei 2021 menjadi 26,1 persen di Desember 2022. Sementara Ganjar cenderung naik dari 25,5 persen menjadi 33,7 persen di periode yang sama. Anies juga cenderung naik walaupun tidak sekuat Ganjar, dari 23,5 persen menjadi 28,1 persen.

“Jadi, kalau melihat tren ini, maka Anies kemungkinan akan berhadapan dengan Ganjar di putaran kedua. Ini seperti pilpres pertama kita 2004. Calonnya lebih dari dua, sehingga terjadi dua putaran,” kata pendiri SMRC tersebut.

Kalau yang bertarung adalah Ganjar dengan Anies, persaingan akan sangat ketat. Dalam survei Desember 2022, Ganjar mendapatkan suara 43,3 persen sementara Anies 40,5 persen. Ada 16,2 persen yang belum menentukan pilihan.

Halaman selanjutnya >>>