
Nalar Politik – Begitu ungkap cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat. Gara-gara kebijakan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) saat masih menjadi presiden, radikalisme pun meningkat di era Jokowi.
“Ada ungkapan klasik begini, kelompok minoritas radikal itu ada karena ada mayoritas yang membiarkan itu terjadi,” ucap Komaruddin saat menghadiri acara Sarasehan Kebangsaan bertema Saya Indonesia, Saya Pancasila di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jakarta, 20 Agustus 2017.
Kebijakan SBY tersebut juga Komaruddin analogikan dengan kebakaran. Menurutnya, jika ada yang membakar, tapi sekelilingnya membiarkan, maka api itu akan membesar.
“Pak SBY itu, kan, mottonya zero enemy. Dia enggak mau konflik dengan siapa pun. Jadi, ketika jelas ada radikalisme dan pelanggaran, dibiarkan saja,” jelas Rektor UIN Syarif Hidayullah ke-11 itu kembali.
Sikap ekstrem kelompok minoritas radikal, tambahnya, dibiarkan di zaman SBY. Akibatnya, itu sangat terasa di pemerintahan Jokowi-JK sekarang di mana ekstremisme begitu berkembang.
“Jokowi hanya kena getah kebijakan pemerintah SBY,” pungkasnya seperti dilansir dari Liputan6.
___________________
Artikel Terkait:
- Miftahul Huda dan Radikalisme Pesantren
- Mahasiswa Bergerak Lawan Radikalisme! Berikut Daftar PT yang Akan Terlibat
- Jika Pasangan Amin Maju, Hanya 16,5 Persen Warga Akan Memilih - 22 September 2023
- Figur Presiden Lebih Kuat daripada Partai Politik - 8 September 2023
- Rakyat Indonesia Menolak MPR Jadi Lembaga Tertinggi Negara - 27 Agustus 2023