Genjot Partisipasi Pemilih, Ikama Sulbar-Yogyakarta Sasar Pemilih Pemula, Disabilitas, dan Perempuan

Genjot Partisipasi Pemilih, Ikama Sulbar-Yogyakarta Sasar Pemilih Pemula, Disabilitas, dan Perempuan
Foto bersama Ketua Umum Ikama Sulbar-Yogyakarta dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat dan Panitia Sosialisasi Pemilu 2019

Nalar PolitikTingkat kesuksesan pemilihan umum terletak pada sejauhmana partisipasi pemilih. Semakin banyak dan aktif orang berpartisipasi, maka semakin sukses tingkat pemilihan itu. Demikian sebaliknya.

Hal ini kemudian dipandang penting oleh Ikama Sulbar-Yogyakarta sebagai agenda mendesak. Sehingga turut terlibat mengajak partisipasi pemilih, terutama dari kalangan pemula, disabilitas, dan kaum perempuan demi suksesnya Pemilu 2019 ke depan.

“Saya Hairil Amri, Ketua Umum Ikama Sulbar-Yogyakarta, mengajak semua pemilih pemula, pemilih disabilitas, dan pemilih perempuan untuk ikut menyukseskan Pemilu 2019,” seru Hairil Amri.

Sebagai sarana, Ikama Sulbar akan menyelenggarakan Sosialisasi Pemilu 2019. Bekerja sama dengan instansi terkait, yakni Bawaslu dan KPU Kabupaten Mamuju, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat.

“Ini penting kami agendakan. Apalagi menyasar tiga aspek pemilih: pemula, disabilitas, dan perempuan. Karena mereka berpontensi dikelola pihak-pihak tak bertanggung jawab, membuat kecurangan dalam pemilu,” tambah mahasiswa Jurusan Hukum UMY yang akrab disapa Idit ini.

Dengan Sosialisasi Pemilu, Ikama Sulbar berharap potensi kecurangan itu bisa redam. Pihaknya ingin meminimalisasi potensi ini dengan memberikan pendidikan politik kepada kalangan yang memang rentan dijadikan sebagai alat kepentingan semata.

“Kami hanya ingin meminimalisasi potensi kecurangan itu. Kami juga terbuka bagi siapa saja yang ingin membantu kesuksesannya,” lanjut Idit.

“Semoga kegiatan ini memberi kontribusi positif untuk Sulawesi Barat secara umum,” pungkasnya.

Dukungan Instansi Terkait

Dukungan pun datang dari berbagai pihak. Penyelenggara pemilu di wilayah Kabupaten Mamuju, yakni Bawaslu Mamuju, juga mengharap partisipasi pemilih (masyarakat) untuk menggunakan hak pilih sebagaimana mestinya.

Menurutnya, partisipasi pemilih adalah penentu kualitas demokrasi ke depan, khususnya untuk pemilih pemula, disabilitas, dan perempuan.

“Khusus di Kabupaten Mamuju, tingkat partisipasi pemilih pemula ini sudah cukup bagus. Tinggal bagaimana kita ke depan sama-sama menjaga pemilih pemula kita ini untuk terhindar dari potensi-potensi pelanggaran, terutama money politics,” terang Ketua Bawaslu Mamuju, Rusdin.

Adapun untuk pemilih disabilitas, tambah Rusdin, tingkat partisipasinya masih kurang. Letak geografis di beberapa wilayah dinilai sebagai faktor penyebabnya.

“Namun, untuk di wilayah perkotaan, bukan menjadi sebuah permasalahan.”

Di tempat lain, KPU Mamuju menghendaki amanat UU Nomor 7 Tahun 2017 bisa benar-benar terealisasi. Bahwa Pemilu 2019 ke depan diharapkan bisa terselenggara secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

“Kami, selaku penyelenggara teknis di tingkat kabupaten, sangat mengharapkan partisipasi dan dukungan penuh dari masyarakat semua, khususnya dari tiga elemen: pemilih pemula, pemliih perempuan, dan pemilih disabilitas,” kata Ketua KPU Mamuju, Hamdan Dangkang.

Ia mengharap bagaimana nantinya pemilu ke depan mendapat pengawalan ketat, di samping partisipasi pemilih secara aktif.

“Bersama kita mengawas Pemilu 2019.”

Dukungan lainnya juga datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat. Kembali mengingatkan bahwa indikator Sulbar berhasil, maju, dan malaqbiq adalah ketika semua warganya sadar tentang politik.

“Terutama generasi muda dan khususnya lagi anak-anak yang ada di sekolahan yang kini sudah memiliki hak untuk memilih. Maka, dalam kesempatan ini, kami mengharapkan agar mereka sadar bahwa haknya itu dipergunakan dengan baik,” imbau Arifuddin Toppo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar.

Ia juga mengharap hal-hal yang menyangkut hambatan, seperti pemilih pemula tidak menggunakan hak pilihnya, dapat teratasi dengan baik.

“Itu harapan kami untuk generasi Sulawesi Barat. Dunia politik akan menjadi bagian darinya, karena ini penting bagi pembangunan daerah kita untuk maju dan malaqbiq.”