Gus Mus: Babi Kalian Musuhi, Korupsi Kalian Abaikan

Gus Mus: Babi Kalian Musuhi, Korupsi Kalian Abaikan
©Media Indonesia

Nalar Politik – Ahmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus berbagi respons yang mungkin terkait viralnya Nasi Padang Babi akhir-akhir ini.

Melalui puisinya bertajuk “Ada Apa dengan Kalian”, pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin itu memberi ilustrasi yang cukup tepat.

“Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan, najis yang lebih menjijikkan, virus yang lebih mematikan daripada virus alkohol, nikotin, dan minyak babi; bahkan lebih merajalela daripada epidemi,” tulis Gus Mus dalam twitnya, Sabtu (11/6).

Twit tersebut merupakan balasan atas twit Buya Eson. Pemilik akun @emerson_yuntho ini sebelumnya mengharapkan adanya fatwa dari pemuka agama yang menyebutkan kalau korupsi itu sama dengan makan babi dan minum bir.

Dari situ kemudian Gus Mus memberi penegasan:

“Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci, mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani? Bila karena memabukkan, alkohol kalian perangi, mengapa kalian biarkan korupsi yang kadar memabukkannya jauh lebih tinggi? Bila karena najis, babi kalian musuhi, mengapa kalian abaikan korupsi yang lebih menjijikkan ketimbang kotoran seribu babi?”

Seperti diketahui, puisi “Ada Apa dengan Kalian” merupakan sebuah puisi yang memperlihatkan kebimbangan Gus Mus atas perilaku manusia; di satu sisi menganjurkan kebaikan, tetapi di sisi lain menampakkan keburukan.

Jika dilihat dan dipahami lebih mendalam, puisi Gus Mus tersebut hendak memberi pemahaman tentang diri sendiri bahwa sebelum menilai orang lain, sebaiknya menilai diri sendiri terlebih dahulu.

Baca juga:

Berikut ini puisi lengkap “Ada Apa dengan Kalian” karya Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus:

Ada Apa dengan Kalian

Kalian sibuk mengujarkan dan mengajarkan kalimat syahadat
Sambil terus mensekutukan diri kalian dengan Tuhan penuh semangat
Berjihad di jalan kalian
Berjuang menegakkan syariat kalian
Memerangi hamba hambaNya yang seharusnya kalian ajak ke jalanNya
Seolah olah kalian belum tahu bedanya
Antara mengajak yang diperintahkanNya
Dan memaksa yang dilarangNya
Kalian kibarkan Rasulurrahmah Al Amien dimana mana
Sambil menebarkan laknatan lil’aalamien kemana mana
Ada apa dengan kalian?
Mulut kalian berbuih akhirat
Kepala kalian tempat dunia yang kalian anggap nikmat

Ada apa dengan kalian?
Kalian bersemangat membangun masjid dan mushalla
Tapi malas memakmurkannya
Kalian bangga menjadi panitia zakat dan infak
Seolah olah kalian yang berzakat dan berinfak
Kalian berniat puasa di malam hari
Dan iman kalian ngeri
Melihat warung buka di siang hari
Kalian setiap tahun pergi umrah dan haji
Tapi kalian masih terus tega berlaku keji

Ada apa dengan kalian?
Demi menjaga tubuh dan perut kaum beriman dari virus keharaman
Kalian teliti dengan cermat semua barang dan makanan
Bumbu penyedap, mie, minyak, sabun, jajanan.
Rokok dan berbagai jenis minuman
Alkohol, minyak babi dan nikotin adalah najis dan setan
Yang mesti dibasmi dari kehidupan
Untuk itu kalian
Tidak hanya berkhotbah dan memasang iklan
Bahkan menyaingi pemerintah kalian
Menarik pajak produksi dan penjualan
Dan agar terkesan sakral
Kalian gunakan sebutan mulia, label halal
Tapi agaknya kalian melupakan setan yang lebih setan
Najis yang lebih menjijikkan
Virus yang lebih mematikan
Daripada virus alkohol, nikotin dan minyak babi
Bahkan lebih merajalela daripada epidemi
Bila karena merusak kesehatan, rokok kalian benci
Mengapa kalian diamkan korupsi yang merusak nurani
Bila karena memabokkan, alkohol kalian perangi
Mengapa kalian biarkan korupsi
Yang kadar memabokkannya jauh lebih tinggi?
Bila karena najis, babi kalian musuhi
Mengapa kalian abaikan korupsi
Yang lebih menjijikkan
Ketimbang kotoran seribu babi

Ada apa dengan kalian?
Kapan kalian berhenti membangun kandang kandang babi
Di perut dan hati kalian dengan merusak kanan-kiri?
Sampai kalian mati dan dilaknati?