Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest menilai Bawaslu pemalas. Itu lantaran kasus mahar politik Sandiaga Uno dihentikan Bawaslu dengan alasan yang mengada-ada.
“Kalau boleh saya tambahkan bahwa citra Bawaslu pemalas, ini memang tampak di kasus Pak Andi Arief,” kata Rian dalam konferensi pers di DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu (6/1).
“Bawaslu berkilah bahwa mereka tidak dapat menemui langsung saksi kunci Andi Arief yang tiga kali tidak menghadiri panggilan Bawaslu. Karena saat itu sedang berada di kampung halamannya,” lanjut Rian.
Caleg DPR RI Dapil DKI 1 Jakarta Timur ini pun kecewa. Bawaslu terkesan tidak menyanggupi permintaan Andi Arief untuk melakukan klarifikasi.
“Terlapornya ada, tapi lagi di kampung; bersedia diperiksa via WA, tapi (Bawaslu) nggak bisa; apa alasannya? Administrasi. Ini mengutip dari DKPP, hanya alasan administrasi Pak Andi Arief tidak diperiksa. Jadi kami pikir ini (alasan) mengada-ada.”
Ketidakmampuan Bawaslu memeriksa Andi Arief, sebut Rian, tidak sebanding dengan anggaran yang didapatkannya.
“Publik mengambil harapan pada Bawaslu. Buat apa anggaran Rp10 triliun kalau periksa Andi Arief saja enggan?”
- Selisih Quick Count SMRC dan Rekapitulasi KPU Pemilu 2024 Hanya 0,2 Persen - 21 Maret 2024
- SMRC: Efek Jokowi Tidak Terlihat pada PSI - 21 Februari 2024
- Bukan Makan Siang atau Susu Gratis, Inilah Program Paling Dibutuhkan Masyarakat - 29 Januari 2024