Ingin Lagi Jadi Wapres, Sikap Politik JK Tidak Jelas

Ingin Lagi Jadi Wapres, Sikap Politik JK Tidak Jelas
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla | Foto: Tempo

Nalar PolitikAda nuansa ketidakjelasan dari sikap politik Jusuf Kalla terkait Wakil Presiden. Sebelumnya, JK menyatakan diri akan beristirahat dari dunia politik, tetapi akhirnya kembali mengaku bahwa dirinya siap jika harus mendampingi Jokowi lagi untuk Pilpres 2019.

“Demi bangsa dan negara. Ini kita tidak bicara pribadi saja. Ini bicara tentang bangsa ke depan,” kata Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta, Selasa (17/7).

Ya, asalkan undang-undang memang sudah memperbolehkan dirinya untuk kembali maju. Bagi JK, kenapa tidak?

“Nanti kita lihatlah perkembangannya (uji materi di Mahkamah Konstitusi),” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi. Ia mengungkap bahwa Jusuf Kalla masih bersedia jika memang dibutuhkan untuk kembali mendampingi Jokowi.

“Pak JK itu sebenarnya bersedia saja untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu nomor satu, dan itu tergantung dari Pak Jokowi sendiri,” terangnya.

Sekali lagi, semua itu pun tergantung dari uji materi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang baru-baru ini juga digugat oleh Partai Perindo.

“Kita tunggu sajalah apa yang terjadi di MK. Besok kan mulai sidang itu,” pungkas Sofjan.

Sebagaimana sebelumnya, Jusuf Kalla tampak berkali-kali menyatakan diri ingin istirahat dari dunia politik. Ia mengaku akan meninggalkan panggung drama ini setelah dirinya pensiun sebagai Wakil Presiden.

“Saya ingin cukuplah. Sekarang gilirannya yang muda-muda. Saya ingin istirahat,” kata JK saat dirinya ditanya soal rencana pinangan Partai Demokrat sebagai calon presiden alternatif.

Hanya saja, bergulirnya wacana kemauan kembali sebagai Wakil Presiden untuk Jokowi itu memperlihatkan betapa tidak jelasnya sikap politik Jusuf Kalla dalam hal ini. Padahal kita tahu bahwa integritas seorang pemimpin, pertama-tama, diukur dari kemantapan kata-katanya.

_____________

Baca juga: