
Nalar Politik – Dalam kultwitnya tertanggal 17 Oktober 2017, akun @joxzin_jogja menyoal banyak tentang isu pribumi muslim. Itu dihembuskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pidato pelantikannya.
Pertama, Joxzin Jogja mengungkap bahwa setelah dilantik di Istana Negara, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno disambut oleh antek-antek Rizieq Shihab dengan spanduk bertuliskan ‘Kebangkitan Pribumi Muslim’.
Dan tak berselang lama, seolah gayun bersambut, pidato pertama Anies tersebut justru menyinggung langsung soal pribumi ini.
“Politisasi isu pribumi muslim seperti ini akan terus dipakai, karena isu ini jualan boss besarnya Anies Baswedan, yaitu si Prabowo Subianto,” cuit @joxzin_jogja.
Hal ini pun dianggap bukanlah kebetulan belaka. Tapi keberadaan spanduk dan menggemanya pidato Anies Baswedan dinilai sebagai strategi sistematik guna menaikkan isu kesenjangan sosial.
“Anies Baswedan tahu bahwa ia tidak akan bisa berbuat banyak karena akan tersandera oligarki politik di DPRD dan partai pendukungnya Gerindra.”
Maka, tambah Joxzin Jogja, cara yang paling mudah untuk dilakukan Anies adalah dengan menyerang kebijakan sebelumnya yang dianggap pro-bisnis, pro-pengusaha keturunan.
“Dengan mainkan isu pribumi muslim, Anies mengakomodasi kepentingan 3 penyokong utama: antek-antek Rizieq, Aksa Makmud/Erwin Aksa, dan Prabowo.”
Hal ini tentu menjadi pertanyaan besar. Sebab, di satu sisi, Anies menghembuskan kebangkitan pribumi. Tetapi, di sisi lain, dirinya sendiri bukanlah pribumi sesungguhnya sebab leluhurnya berasal dari jazirah Arab.
“Jadi, siapa pribumi muslim yang Anies Baswedan maksud? Jangan-jangan di benaknya ada Aksa Makmud dan gengnya?”
___________________
Artikel Terkait:
- Ridwan Kamil Menghambat Suara Prabowo dan Anies di Jawa Barat - 27 Januari 2023
- Penasaran dengan Twitter Blue? Inilah 7 Fitur Andalannya - 27 Januari 2023
- Pengaruh Presiden Jokowi terhadap Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo - 23 Januari 2023