Satu-satunya hal yang hingga detik ini
Aku inginkan adalah secangkir kopi
Tentu kau bertanya mengapa?
Kau tahu, untuk menciptakan puisi-puisi cinta
Agar membuatmu kembali aku harus menghabiskan dua cangkir kopi sekaligus
Pikirku secangkir itu adalah kamu
Dan yang lain adalah usaha
Jangan pernah tanyakan lagi mengapa aku masih suka kopi
Apa untungnya?
Karena memang tidak ada
Hanya soal suka
Jangan pula tanyakan mengapa aku abadi di matamu
Apa untungnya?
Karena tidak ada.
Sebab tidak ada kata yang lebih tepat selain karena aku kecanduan
Itu saja. Tidak lebih
Barangkali entah kopi atau kamu pada akhirnya membunuhku
September, 2019
Tidak Ada yang Abadi Malam Itu
Tidak ada yang abadi malam itu
Tinggal namamu yang akan kuhapus huruf demi huruf
Banyak kata yang bisu selepas namamu tidak lagi tinggal di kepalaku
Sesungguhnya aku ingin mengutuk kepergianmu
Tapi untuk apa? Untuk apa aku berharap kalau tidak saling memahami
Biarlah malam ini kubiarkan namamu pergi agar di kemudian hari sesegeralah mungkin kehilangan makna.
September, 2019
- Bidadari Terakhir - 20 April 2020
- Surat Cinta untuk Adonai - 20 April 2020
- Ennu - 19 April 2020