Kebrutalan Bahar Smith

Kebrutalan Bahar Smith
©Antara Foto

Dilihat-lihat, banyak juga yang membenarkan tindakan brutal Bahar Smith. Kenapa bisa begitu? Ada soal isi kepala yang tidak benar. Jika isi kepala benar, maka takkan membenarkan sesuatu yang jelas-jelas salah.

Mereka yang membenarkan kebrutalan Bahar Smith beranggapan bahwa ini adalah keturunan nabi. Jadi, apa saja kelakuannya pastilah benar.

Padahal, jika kita tilik-tilik, kebrutalan Bahar Smith pamerkan justru adalah tindakan yang mencoreng nama Nabi Muhammad SAW. Terlebih, banyak yang meyakini bahwa dia adalah keturunan nabi.

Ada yang berdalih bahwa kebrutalannya adalah kesalahan kecil untuk kemaslahatan besar. Dalih begini lahir karena masalah isi kepala yang terbiasa mengada-ada saja. Jadilah apa saja kesalahan kalangan sendiri selalu ia anggap kecil.

Mereka inilah yang paling sering menjual nabi, tapi tindak-tanduk mereka hanya mencoreng arang ke muka sang nabi. Sebab, jika mereka benar memuliakan nabi, maka perkataan hingga tindakan mereka justru membangkitkan kerinduan kepada nabi.

Namun, dengan kebrutalan Bahar Smith yang kerap membanggakan diri sebagai keturunan nabi ini, apakah bisa membangkitkan kerinduan kepada sang nabi? Saya pikir tidak bakalan. Adanya justru bikin orang-orang makin antipati, dan bisa-bisa sangsi bahkan kepada agama.

Kebrutalan yang Bahar Smith pamerkan cuma bikin orang-orang hilang respek pada agama yang berdiri berkat perjuangan mati-matian oleh nabi dan para sahabatnya. Jadi, tindakannya itu bisa juga kita katakan pelecehan pada agama, karena ia sendiri getol menampilkan wajah sebagai tokoh agama.

Kebrutalan yang ia pamerkan juga riskan. Sebab aksinya hanya semakin membuat citra Islam kian terlihat brutal. Padahal itu hanya kebrutalannya sendiri, namun agama pun jadi terseret karena ulahnya.

Baca juga:

Maka itu, apa yang ia lakukan bukan membuat Islam kian menarik, tapi justru ternoda oleh tangannya. Sementara ulama-ulama yang benar susah payah memperjuangkan sekaligus membuktikan bahwa ini adalah agama yang lahir untuk kebaikan, memperbaiki, dan menjadikan manusia lebih baik.

Sayangnya Bahar Smith sendiri yang gemar memamerkan diri sebagai keturunan nabi, justru menunjukkan kemuliaan agama sang nabi bawa tak membekas pada akhlaknya. Buktinya, ketika menemui orang yang ia anggap salah karena membawa nama keluarganya, ia justru menculik, membawa paksa, dan memamerkan kebrutalannya di depan mata bapak korbannya.

Ia menunjukkan kebrutalan yang terlalu sadis: membawa paksa, mengeroyok, dan menghantam habis-habisan tanpa rasa kasihan. Kontras dengan agama yang justru mendorong kasih sayang, kebaikan, dan memuliakan manusia.

Ada kepongahan yang terpamerkan lewat kebrutalan Bahar Smith. Ada gelagat, ini terjadi karena selama ini ia sudah merasa jadi sesembahan banyak orang.

Orang-orang seperti inilah yang seolah mengajak manusia menyembah Tuhan, namun sejatinya ia hanya menginginkan orang-orang menyembahnya. Sebab ia tahu, jika sudah sudah sesembahan, maka yang salah pun takkan lagi terlihat salah.

Jika ia sudah disembah, maka ia bisa membuat orang mengakui tindakan salah sebagai kebenaran. Jika ia sudah disembah, maka apa saja dikatakannya takkan ada yang berani membantah karena takut kena tulah.

Zulfikar Akbar