
Jangan engkau mati lagi
Oleh rindu rasamu
Yang tak lagi dibawa waktu dan jarak
Untuk rupa yang mati rasa
Tubuh kusut sudah selayaknya diam
Membuka luka-luka tergores kata
Menggetar debarkan tak terbayar tuntas
Di atas mantel merah robekan hasrat
Mandi namun tak basah
Cukup, itu lebih dari bisa
Pematuk hati ranakan kata
Usai sudah senja tua
Tempat panas kembali berkeringat
Ruang mimpi, 3 Agustus 2020
Mekar Lagi
Kata yang mati nadinya
Sudah mendahului tanda untuk berlabuh
Titik tak tampak
Miring tak asing
Namun garis bawah menjadi penting
Sekian kali merangkak
Melepas gelegar lautkan mimpi
Pada pucuk-pucuk ingin
Di pelupuk mata yang tak lagi padam
Merona menyebar sukma
Haluan mimpi lekas usai
Ini nyata Kembali lahir
Mengembang lalu menjadi milikmu
Scalabrinian Nita, 3 Agustus 2020
Harapan Damai
Satu tuntas untuk berada
Bahkan dunia menjadi tertawa
Membatah tuan untuk memiliki
Aku penting, dia luka
Gema seruling hilir mudik
Datang membawa amarah
Tandang sebarkan kasih
Biarkan ini tuntas lebih dini
Taman Tzunami, 2020
Rindu pada-Mu
Adonai…
Jika engkau menjadi laut
Biarkan aku menjadi karangnya
Hingga taka ada kata pisah
Untuk Langkah-Mu yang menjadi jalan pulang kukenali.
Gubuk Doa, 4 Agustus 2020
- Tubuh - 25 Oktober 2020
- Siksaan Rindu - 12 Oktober 2020
- Kembali Meramu - 29 September 2020