
Hujan tak hanya rintik, tapi rintih
Angin tak hanya sepoi, tapi sempoyong
Air tak hanya derai, tapi deru
Daulat alam
Lebih dahsyat dari mukjizat
Daulat alam
Adalah penciptaan kembali
Angin
Angin bertiup ketika sampai di telingamu
Ia menjadi bahasa:
Pengertian tentang hidup, kesadaran, kebebasan dan universalitas
Aku alami suatu malam sunyi
Di lorong doa sebuah biara
Laut
Laut tak pernah mati
Ia luas dan dalam
Bergemuruh, bergerak, riak, ombak
Laut tak pernah mati
Sore ini di pantai
Aku ingat engkau
Hidup dari pelabuhan ke pelabuhan
Sedang aku mengurus rumah merawat anak-anak
Laut pasti ke pantai
Tapi engkau tak selalu ke rumah
Riwayat Hidup
Hidup adalah pengalaman ini:
Mengetuk pintu rumah yang tidak bertuan
Dan semua alamat rindu adalah anonim
Manusia,
Hidup adalah riwayat di luar rumah
Jika sekali waktu pintu terbuka dan diterima
Itu hanya kematian
Sepasang Perumpamaan
Kita adalah sepasang perumpamaan:
Langit dan bumi
Yang tidak pernah tidak mungkin
Tidak saling menatap
Sebetulnya, Tidak Sendiri
Jika sudah pasti merasa dingin sendiri di jalan ini,
Kepada pundak mana lenganku berlabuh, ke dada siapa
Kurebahkan kepala?
Aku tak punya kamu, meskipun kadang begitu yakin
Kamu mungkin kumiliki suatu hari…,
Malam ini, ketika hujan mesra sekali, dan terasa begitu jauh
Mereka semua yang mencintaiku, aku hanya punya milikku sendiri:
Diriku yang bahagia karena hidup adalah kebaikan Tuhan
Aku memiliki diriku, mencintainya sepanjang jalan sunyi
Aku rindu merasa dekat dan damai dengan hidupku.
Membuka Pintu
Aku sering menengok hidupku dari jendela
melihatnya berjalan sendiri
Mengapa aku tinggalkan yang menetap?
Hari ini aku membuka pintu, dan biarlah
ia terus terbuka agar aku bisa menerima
dan bercerita dengan hidupku setiap waktu
- Stadion Kanjuruhan, Colesseum-nya Indonesia - 10 Oktober 2022
- Ulang Tahun Seorang Perempuan - 4 Oktober 2022
- Kesetaraan Keakraban - 2 Oktober 2022