
Ulasan Pers – Kepuasan publik pada kinerja presiden mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Demikian salah satu temuan dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Kondisi Ekonomi-Politik dan Kinerja Pemerintah: Evaluasi Publik Nasional” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, pada 30 Maret 2022.
Video utuh pemaparan hasil survei tersebut bisa disimak di sini: https://youtu.be/J560w07HKZY
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, dalam presentasinya menyatakan bahwa ada 64,6 persen publik yang merasa puas atau sangat puas atas kinerja presiden Jokowi. Sementara yang menyatakan sebaliknya, kurang atau sangat tidak puas, sebanyak 32,2 persen.
Approval rating atau tingkat kepuasan pada kinerja presiden ini, lanjut Deni, mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir, dari 71,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 64,6 persen pada survei Maret 2022. Penurunan ini terendah sejak kerusuhan penetapan hasil Pemilu pada Juni 2019 (62,2 persen).
Pada saat yang sama, penilaian negatif pada kinerja presiden mengalami kenaikan dari 25,3 persen pada Desember 2021 menjadi 32,2 persen pada Maret 2022.
“Kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi berhubungan dengan evaluasi atas kondisi ekonomi, politik, keamanan, dan penegakan hukum. Ada kecenderungan mereka yang menilai positif keadaan ekonomi, politik, keamanan dan penegakan hukum juga memberi apresiasi pada kinerja presiden. Demikian sebaliknya,” papar Deni.
Deni menambahkan bahwa tingkat kepuasan ini juga berhubungan dengan evaluasi publik atas kinerja pemerintah dalam mengatasi harga-harga kebutuhan pokok dan penanganan wabah Covid-19.
Dalam tiga bulan terakhir, kinerja pemerintah di mata warga dalam menanggulangi masalah ekonomi juga mengalami penurunan.
Baca juga:
- Kondisi Politik dan Penegakan Hukum Cenderung Negatif dalam 3 Tahun Terakhir
- Kecenderungan Perilaku Politik Pemilih Nasional Temuan SMRC 2021
Deni Irvani menyatakan bahwa terdapat 54,5 persen warga yang merasa puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani pemulihan ekonomi akibat wabah Covid-19. Sementara yang kurang atau tidak puas sama sekali mencapai 41,8 persen.
Walaupun publik yang puas atas kinerja pemerintah pusat menanggulangi persoalan ekonomi lebih besar dari yang tidak puas, tapi penilaian positif ini mengalami kemunduran dalam tiga bulan terakhir.
“Pada survei Desember 2021, apresiasi publik atas kinerja pemerintah pusat di bidang ekonomi mencapai 60,1 persen,” papar Deni. “Angka ini turun signifikan menjadi 54,5 persen pada Maret 2022.”
Konsisten dengan itu, penilaian negatif warga atas kinerja pemerintah pusat di sektor ekonomi meningkat. Dari 34,7 persen pada survei Desember 2021 menjadi 41,8 persen pada survei Maret 2022.
Penilaian publik atas kinerja pemerintah pusat dalam menanggulangi wabah Covid-19 turut mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir.
Hasil survei yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, ini menunjukkan bahwa sekitar 62,2 persen warga mengaku cukup atau sangat puas dengan kinerja pemerintah pusat dalam menangani wabah Covid-19. Sementara yang merasa kurang atau tidak puas sama sekali sebesar 35,1 persen.
Deni menunjukkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, tingkat kepuasan publik pada kinerja pemerintah terkait penanganan pandemi mengalami kemerosotan.
“Publik yang puas pada kinerja pemerintah di bidang ini menurun dari 74,9 persen pada Desember 2021 menjadi 62,2 persen pada Maret 2022. Sementara yang menilai negatif mengalami pertambahan dari 21,9 persen (Desember 2021) menjadi 35,1 persen (Maret 2022),” papar Deni.
Halaman selanjutnya >>>
- Perilaku Jokowi ke PDI Perjuangan Dinilai Kurang Pantas - 24 November 2023
- Publik Percaya Jokowi Sedang Membangun Politik Dinasti - 23 November 2023
- Keputusan MK Tidak Adil, Hanya Memenuhi Keinginan Gibran Menjadi Cawapres - 13 November 2023