Ketika BPN Prabowo-Sandi Mengapitalisasi Pertemuan dengan Sri Sultan HB X

Ketika BPN Prabowo-Sandi Mengapitalisasi Pertemuan dengan Sri Sultan HB X
Foto: Louise Wulandari (FB)

Dalam hubungannya dengan Keraton Yogyakarta, kesalahan fatal tim BPN (Badan Pemenangan Nasional) adalah mencoba mengapitalisasi pertemuan Prabowo-Sandi dengan Sri Sultan HB X. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Aris S Arnadi melalui akun Facebook-nya, 10 April 2019.

“Sepertinya mereka (tim BPN) tidak paham alam pikiran Yogyakarta, terutama Sri Sultan, yang tidak akan menolak tamu. Siapa pun itu,” tulis Aris.

Dan sepertinya, lanjut Aris, tim kampanye Prabowo-Sandi ini tak paham pula bahwa kemarahan junjungannya, Prabowo Subianto, di atas panggung yang tak jelas sebabnya itu adalah wujud kekecewaan. Ya, karena hanya diterima di Kepatihan (Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta).

“Sebagai orang berdarah biru, hanya Bowo yang bisa merasakan pedihnya hati, karena tidak diterima di lingkungan Keraton.”

Tak usahlah membandingkan dengan Jokowi yang diterima di Gedong Jene, tambah Aris. Cukuplah membandingkan dengan Sandi, cawapresnya Prabowo, yang diterima di Keraton Kilen.

“Walau dari segi Tata Pangrawit, Kedaton lebih rendah levelnya dibanding Gedong Jene, tetapi masih jauh lebih tinggi dibanding Kepatihan.”

Dan keraton, kata Aris kembali, punya cara yang halus untuk meluruskan posisinya. Pihaknya mengizinkan foto jamuan makan malam di Gedong Jene untuk dipublikasikan.

“Tetapi bagi masyarakat Yogyakarta khususnya, dan warga Mataram pada umumnya, bisa jadi dipersepsikan sebagai tamparan buat orang yang tak paham unggah-ungguh. Semoga menjadi pelajaran berharga.”