Perihal kemuliaan tubuh wanita, Elizabeth Anscombe, seorang feminis dari Irlandia dalam karyanya Modern Moral Philosophy (2004) menegaskan status mulia tubuh perempuan tersebut bahwa tubuh perempuan adalah tubuh maternal yakni ketubuhan ‘ibu’ yang membentuk dan mengadakan kehidupan kepada manusia.
Dalam logika konsekuensialismenya, Anscombe menyatakan dengan tegas bahwa situasi ketubuhan perempuan adalah mulia, sebab itu sebuah titik realitas kehidupan awal. Tubuh perempuan dapat dimaknai sebagai model yang dapat bertahan di dalam sistem apa pun yang mengikatnya.[5]
Dalam analisis etika seksual Anscombe, tubuh perempuan adalah realitas pemuliaan kehidupan. Anscombe memandang tubuh perempuan sebagai mahkota kehidupan. Ia juga menegaskan dengan memosisikan tubuh perempuan sebagai titik awal moralitas. Kebermaknaan tubuh aku (her) ditempatkan sebagai bentuk pemuliaan kontinu terhadap tubuh perempuan.
Penutup
Tubuh adalah bagian dari realitas integritas manusia. Demikian tubuh perempuan adalah bagian kesatuan hakiki dari kesejatian ‘aku’ sebagai manusia. Tubuh Aku (her) adalah penegasan status eksistensial perempuan. Tubuh perempuan seakan-akan menjadi regula et mensura bagi kenyataan eksisnya manusia perempuan.
Oleh sebab itu, konsekuensi logisnya adalah pemuliaan terhadap tubuh perempuan. Tubuh perempuan adalah realitas mistik dari kehidupan. Sehingga, kedudukan das sollen-nya adalah pemuliaan tubuh perempuan.
Daftar Referensi
Gill, Gillian., Virginia Woolf: And The Women Who Shaped Her World, New York: Hougthon Mifflin Harcourt, 2019.
Hanafi, Des., Semiotika Tubuh Perempuan, Tangerang: Indigo Media, 2021.
Piliang Y. Amir, ‘Masih Adakah Aura Wanita di Balik Euphoria Media’ dalam Idi Subandy, Wanita dan Media, Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru, Bandung: Penerbit Rosda, 1998.
Gormally, Luke, dkk., The Moral Philosophy of Elizabeth Anscombe, Exeter: Imprint Academic, 2016.
[1] Gillian Gill, Virginia Woolf: And The Women Who Shaped Her World, (New York: Hougthon Mifflin Harcourt, 2019), hlm 57.
[2] Des Hanafi, Semiotika Tubuh Perempuan, (Tangerang: Indigo Media, 2021), hlm. 45
[3] Ibid., hlm. 19
[4] Piliang Y. Amir, ‘Masih Adakah Aura Wanita di Balik Euphoria Media’ dalam Idi Subandy, Wanita dan Media, Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru, (Bandung: Penerbit Rosda, 1998), hlm. 36.
[5] James Fieser, G.E.M Anscombe (1919-2001), diakses dari https://iep.utm.edu/anscombe/ pada 26 Maret 2022, pukul 20:00 pm.
- Ketubuhan Perempuan: Tubuh Aku (her) Mulia-Problematis - 21 Mei 2022