Komentari Jabatan Ahok, Fadli Zon Dinilai Caper

Komentari Jabatan Ahok, Fadli Zon Dinilai Caper
©Detik

Nalar Politik – Penulis bernama Nixson Manurung menilai komentar Fadli Zon terkait jabatan Ahok di Pertamina sebagai tindakan caper (cari perhatian). Sebagaimana diungkap melalui media massa, ia menyebut mantan Wakil Ketua DPR RI itu berupaya menaikkan rating dirinya dengan memanfaatkan kasus Ahok kembali.

“Di balik pengangkatan Ahok sebagai Komisaris Pertamina, setidaknya Fadli mempunyai mainan baru untuk menaikkan rating dirinya. Ya minimal bisa membuat beberapa lagi sajaklah. Jadi sebenarnya, jauh di dalam hatinya, Fadli sangat merindukan seorang Ahok,” tulis Nixson.

Seperti diketahui, Ahok memang sosok yang punya pikatan sangat kuat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memiliki daya magnet tersendiri, baik bagi pewarta maupun individu. Banyak orang terus mempertentangkan keberadaan dirinya. Setiap gerak-gerik Ahok selalu dipantau dan diikuti, ke mana pun kaki melangkah serta apa pun yang akan diperbuatnya.

“Kabar Ahok seakan tiada pernah habisnya untuk diceritakan. Sama juga dengan kompatriotnya, yaitu Presiden RI Joko Widodo. Kedua orang ini (Ahok dan Jokowi) selalu memberikan motivasi bagi rakyat Indonesia. Semangat perubahan yang mereka bawa seakan menyebar bak virus yang mematikan. Rakyat Indonesia makin berani untuk berkomentar kepada setiap pejabat di negeri ini,” tulis Nixson kembali.

Terbukti, begitu Ahok diketahui bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir, jagat maya Indonesia langsung riuh. Hampir seluruh berita menyudutkan dan menolak Ahok. Satu alasan utamanya: Ahok adalah biang keributan.

“Sebegitu hinakah Ahok?”

Merespons Capernya Fadli Zon

Penolakan jabatan Ahok di Pertamina juga datang dari serikat pekerja yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina. Pada kesempatan inilah Fadli Zon mempertanyakan kapasitas sosok yang pernah membuat DKI Jakarta jaya itu.

“Kayak nggak ada orang lain. Padahal masih banyak orang lain yang jauh lebih hebat di bidang itu. Pertama itu, kan, satu bidang yang spesifik?” tuturnya.

Di balik penolakan tersebut, nyatanya juga banyak pihak yang mendukung jabatan Ahok di Pertamina. Seperti dikatakan Wasekjen PPP Achmad Baidowi, ia mendukung Ahok sekaligus membalas komentar caper seorang Fadli Zon.

“Fadli Zon ini kayak kurang kerjaan saja. Pengangkatan direksi maupun komisaris BUMN itu hak Menteri BUMN selaku pemegang saham mayoritas unit usaha BUMN. Bukan ditentukan oleh yang lain, apalagi seorang Fadli Zon.”

Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago turut bersuara. “Memang Fadli sendiri hebatnya apa? setidaknya Ahok pernah jadi bupati, gubernur, dan juga pernah jadi anggota dewan. Tentu itu sebuah prestasi, kan?”

“Pak Fadli Zon ini selalu meremehkan orang lain, ya. Jangan underestimate dengan orang, termasuk kepada Pak Ahok. Setidaknya Pak Ahok lebih berpengalaman memimpin daerah, dan itu bisa diterapkan dalam pengelolaan perusahaan perminyakan nasional yang membutuhkan pengelolaan manajemen yang baik dan transparan,” timpal Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.

Apalagi, sambung Ace, Ahok pernah mengenyam pendidikan sarjananya di bidang geologi Universitas Trisakti. Jadi, sedikit-banyak tahu tentang dunia perminyakan.

Ahok sendiri turut merespons capernya Fadli Zon. Katanya, Fadli lupa bahwa dirinya pernah punya pengalaman sebagai penghuni Mako Brimob.

“Ya, kan, dia (Fadli) belum kenal saya, kan? Dia, kan, nggak tahu saya sudah lulusan S3 dari Mako Brimob,” sentilnya. [se]

Baca juga: