Kondisi Rakyat Makin Terjepit, Wakil Rakyat Justru Pikirkan Perut Sendiri

Kondisi Rakyat Makin Terjepit, Wakil Rakyat Justru Pikirkan Perut Sendiri
©Ist

Nalar Politik – Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI) menyesali tindakan anggota dewan DPRD DKI Jakarta yang memikirkan perut sendiri di saat kondisi rakyat makin terjepit karena Covid-19. Hal ini terlihat dari kenaikan belanja gaji dan tunjangan mereka.

Melalui keterangan tertulis, Sekretaris Jenderal SPRI Dika Moehammad menilai para wakil rakyat tidak memiliki simpati dan empati terhadap penderitaan rakyat akibat pandemi. Mereka, seperti dilansir Kompas, buta dan tuli melihat dan mendengar kondisi realitas gempuran Covid-19 yang terjadi di masyarakat.

“Mereka malah dengan sengaja mengusulkan kenaikan gaji dan tunjangan anggota dewan. Alangkah ironisnya. Nasib rakyat makin diiris-iris saat kondisi makin terjepit, mereka justru memikirkan perut sendiri,” kata Dika, Senin (10/1).

Dalam evaluasi dan rekomendasi Kemendagri atas RAPBD DKI 2022, diperlihatkan alokasi anggaran gaji dan tunjangan anggota DPRD DKI Jakarta 2022 mengalami peningkatan 17,5 persen dibandingkan tahun 2021.

Dengan kenaikan itu, berdasarkan rincian belanja yang tertuang dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) 2022, setiap anggota dewan akan mengantongi Rp139.324.156 setiap bulannya pada 2022.

Masalahnya, imbuh Dika, saat wakil rakyat memperjuangkan kenaikan gaji dan tunjangan, situasi kasus Covid-19 di DKI Jakarta mengkawatirkan. Data terbaru Dinas Kesehatan DKI per 9 Januari merangkum, kasus aktif sebanyak 1.874 kasus, sementara kasus varian Omicron 407 kasus.

Bukan tidak mungkin Pemrov DKI harus kembali menarik rem darurat untuk mengantisipasi lonjakan kasus jika kasusnya makin hari makin membeludak.

“Kebijakan ini tentunya membawa efek bagi ekonomi warga Jakarta, khususnya warga miskin yang belum pulih secara finansial sejak 2 tahun pandemi Covid-19 berlangsung,” kata Dika.

Halaman selanjutnya >>>