Kotak Amal

Kotak Amal
Laskar Front Jihad Islam (FJI) Yogyakarta

Saya belum pernah lihat ada gereja yang menempatkan kotak amal-nya di tengah jalan. Juga belum pernah lihat mereka memasang toa yang mengarah ke delapan penjuru mata angin minta sumbangan.

Nalar WargaDari Yogyakarta terdengar kabar gereja yang sedang lakukan bakti sosial didemo. Para pendemo menuding gereja itu sedang berupaya mengkristenkan orang lain.

Begini. Saya kasih tahu. Di mana-mana, salah satu kerjaan utama gereja memang melakukan bakti sosial alias membantu mereka yang sedang dalam kesulitan hidup. Kegiatan sosial gereja ini sudah dilakukan jauh sebelum munculnya negara-negara kesejahteraan.

Bahkan sebetulnya rezim-rezim negara-negara kesejahteraan meniru atau mengambil-alih apa yang selama ini dilakukan gereja. Nggak percaya? Jalan-jalanlah ke gereja, terutama di negara maju. Kalau tidak bisa, cukup baca saja sejarah social policy.

Dari mana dana gereja-gereja untuk bantu kaum dhuafa itu? Kemungkinan besar dari sumbangan jemaat mereka sendiri.

Soalnya sejauh ini saya belum pernah lihat ada gereja yang menempatkan kotak amal-nya di tengah jalan. Juga belum pernah lihat mereka memasang toa yang mengarah ke delapan penjuru mata angin minta sumbangan.

Intinya begini. Kalau gereja, rumah ibadah, atau lembaga agama lain sudah bisa menyumbang dan melakukan bakti sosial, sementara kau dan rumah ibadahmu masih sebatas minta sumbangan di tengah jalan dengan kotak amal, janganlah gereja yang kau demo. “Itu tak elok,” kata Ipin pada Mail.

*Saidiman Ahmad

___________________

Artikel Terkait:
Warganet
Latest posts by Warganet (see all)