
Presiden Jokowi mengisyaratkan penolakannya atas pemilihan presiden (Pilpres) yang diwacanakan harus kembali memakai jalur Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sebagai pilihan rakyat secara langsung, tidak mungkin baginya untuk mendukung kehendak yang salah satunya datang dari partainya sendiri itu, yakni PDI Perjuangan.
“Saya ini produk pilihan langsung dari rakyat. Masa saya mendukung pilpres oleh MPR?” kata Jokowi, Rabu (14/8).
Dalam pertemuannya dengan sejumlah pimpinan media di Istana Kepresidenan, Jokowi memberi kode bahwa Pilpres jalur MPR sudah tidak relevan. Meski diusulkan oleh PDIP, tetapi GBHN, menurut Jokowi, menjadi sesuatu yang tidak berguna lagi.
“GBHN tidak diperlukan lagi. Zaman bergerak dengan cepat dan dinamis sehingga harus direspons dengan cepat. GBHN tidak memiliki kemampuan untuk menjawab perkembangan zaman tersebut.”
Turut menemani Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar sama. Ia menyebut upaya demikian sangat berisiko terhadap kelangsungan demokrasi Indonesia.
Wacana Pilpres oleh MPR ini kembali muncul usai PDI Perjuangan berkeinginan menghidupkannya lagi sebagai lembaga tertinggi negara. Seperti dinyatakan dalam Kongres V PDIP, MPR diniatkan lahir kembali dengan kewenangan mutlak menetapkan Garis Besar Haluan Negara (GBHN). [ko]
- Perilaku Jokowi ke PDI Perjuangan Dinilai Kurang Pantas - 24 November 2023
- Publik Percaya Jokowi Sedang Membangun Politik Dinasti - 23 November 2023
- Keputusan MK Tidak Adil, Hanya Memenuhi Keinginan Gibran Menjadi Cawapres - 13 November 2023