
Malang sebuah kota kenangan
Yang selalu kuudarakan lewat syair
Keramaian di kota ini tercipta setiap saat
Hilir mudik pejalan kaki
Pun riuh kendaraan
Tak pernah luput dari pandangan
Asap kendaraan mengudara
Kegaduhan dan canda tawa
Menjadi aksesori kota
Tanpa disengaja semua tercipta
Sekarang kota ini hening
Tiada terdengar riuh kendaraan terlintas
Malang sebuah kota kenangan
Yang selalu kuudarakan lewat syair
Renungan Kerinduan
Berjalan sendiri meratap nasib
Tanpa kehadiranmu di sisi
Kisah sedih hidup ini
Takkan pernah mudah bagiku
Menaungi jejak langkah bersama bayanganmu
Kisah hidupku tiada sempurna, bila tanpa dirimu
Cahaya kerinduan terpancar dari wajahmu
Yang seakan-akan berbicara
Lewat rona merah bibirmu
Walau tiada sepatah
Bicara dari hati ke hati
Batinku memuji
Walau batinmu menguji
Rasa yang sungguh tiada pantas
Terucapkan dari bibir kita berdua
Karena kita saling mengisi
Dan kita mengalir, bagaikan air
Hingga menjadi awan yang menjatuhkan hujan
Yang membasahi disetiap tanah kerinduan
Agar tiada lagi sedih
Dan agar tiada lagi hampa
Berbenih duka dan berbuahkan luka
Kasih tanpa Suara
Beribu kata terucap
Aku harus cakap diantara kita
Mendengar kasih tanpa suara
Dengan bayang-bayang menjunjung
Dalam sajak-sajak pilu
Tersekat dalam pesona
Hingga sewaktu kata masih ada
Menabur kasih tanpa suara
Enu, Aku Menunggumu di Salang Dangka
Pada dentang lonceng waktu
Bukan angka yang meneteskan
Detik dan menit di atas meja kopi
Menunggu hari-hari panjang menuju revolusi
Telah kutatap ke sana-kemari
Tak ada yang melambai dan senyum yang kekal
Ketika kuhafal wajahmu
Berjalan hanya mencipta bayang-bayang
Biarkan waktu tak seulas dengan senyumnya Enu hari ini
Menunggu di persimpangan jalan
Kan kunikmati cintamu dalam sunyi
Yang penuh dengan cerita manis
Setitik Rasa Tak Bernama
Sejak setitik rindu terpisahkan koma
Puing kerapuhan mampu bertahan pada jiwa
Sedemikian sesal yang membawa arti
Namun hujan tetap mewakili hingga tanah tersadar dahsyatnya hujan
Perih penantian telah di ujung kebahagiaan
Puing kerapuhan tenggelam dalam ruang kerinduan
Kepadamu yang telah pergi
Telah kutitip rindu pada langit
- Ketika Para Seniman Masuk dalam Panggung Politik - 28 Juni 2023
- Tentang si Enu dari Kutub Utara - 2 Februari 2023
- Kata Hati - 22 Januari 2023