Memaknai Kehidupan Menurut Viktor E. Frankl

Memaknai Kehidupan Menurut Viktor E. Frankl
©Lents Blog

Dalam kehidupan dewasa ini, pada umumnya manusia tidak terlepas dari apa yang disebut dengan masalah. Masalah yang dialami oleh manusia, terkadang ada yang mudah dan ada pula yang dibilang sangat sulit untuk diatasi.

Dengan masalah-masalah atau fenomena-fenomena tersebut apakah kita harus menyerah? Ataukah kita harus berpura-pura dengan situasi yang dialaminya?

Tentunya kita tidak dapat bergerak atau hanya bertindak untuk menguntungkan salah satu poin saja. Melainkan, kita dituntut untuk memecahkan semua pergolakan yang dialaminya dengan penuh kesadaran dan dapat memberikan respons yang efektif.

Dalam tulisan ini, tentunya saya tidak mempunyai prinsip yang radikal; bahwa masalah yang kita alami hanyalah sebuah kegagalan dalam berjuang. Atau kita hanya sengaja membuat sesuatu yang tidak berdampak masalah menjadi masalah, dalam artian bahwa kita yang mengada-adakan masalah itu sendiri.

Namun, saya menyadari bahwa kita tentunya mempunyai prinsip yang baik untuk menghadapi masalah yang dialaminya dan yang paling baik ialah kita tentu tidak mau hidup dalam fenomena-fenomena tersebut.           

Viktor  E. Frankl dalam bukunya “Man’s Search For Meaning” mengajak kita untuk terus berjuang tanpa lelah. Ia sendiri adalah seorang pejuang yang berhasil meloloskan dirinya dari Holokaus. Sebab, ia tahu dan mempunyai prinsip yang baik atau teguh tentang dirinya dan dunia yang akan ia alami setelah dari kekejaman NAZI.

Ia mempunyai cara yang begitu ampuh untuk menguatkan dirinya sendiri dalam tahanan NAZI, yakni ia ingin berjumpa kembali dengan istrinya. Ia sendiri mengungkapkan bahwa: Ia yang mempunyai alasan tentang kehidupannya, maka ia akan bertanggung jawab untuk mempertahankan kehidupannya”.[1]

Manusia dalam Penderitaaan: Upaya Menemukan Makna Hidup

Penderitaan merupakan salah satu hal yang begitu tidak menyenangkan apa lagi untuk dikisahkan kembali. Pengalaman-pengalaman semacam ini sangat membekas dalam batin setiap insan dan terkadang menjadi penyakit yang tidak mudah untuk disembuhkan. Oleh karena itu, mempunyai dampak yang begitu besar bagi kehidupan kita dalam rentan waktu yang cukup lama.

Baca juga:

Tulisan ini tentunya bukan bersifat narasi pribadi tentang pengalaman Frankl di kamp konsentrasi Nazi. Tetapi juga merupakan eksplorasi mendalam tentang makna hidup dan bagaimana sikap atau tindakan manusia dalam menghadapi penderitaan hidup yang terkadang begitu ekstrem.

Frankl, dalam bukunya, menguraikan pengalaman pahitnya di kamp konsentrasi Auschwitz dan Dachau selama Perang Dunia II. Dia berbagi kisah nyata tentang bagaimana dia dan sesama tahanan berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang mengerikan dan dehumanisasi[2] yang sangat memarak.

Namun, yang paling mencolok dari bukunya adalah pandangan psikologis yang mendalam yang diajukan oleh Frankl tentang makna hidup. Frankl mengembangkan teori logoterapi, yang menekankan pentingnya mencari makna dalam hidup sebagai salah satu pilar kesejahteraan manusia.

Dia berpendapat bahwa bahkan dalam kondisi yang paling tragis sekalipun, manusia memiliki kekuatan untuk memilih sikap mereka terhadap situasi tersebut. Dalam pengendalian sikap ini, manusia dapat menemukan makna yang dalam, bahkan dalam penderitaan. Sebab, kekuatan manusia dapat mengalahkan penderitaan yang dialaminya dan membuka solusi yang baik dari semua yang dialaminya.

Ketika kita mengalami sebuah masalah yang berat, kita mungkin berpikir bahwa penderitaan yang kita alami itu, lebih berat dari apa yang orang lain alami. Namun, kita tidak tahu jikalau ada orang yang mengalami nasib yang sangat buruk (lebih mendrita daripada kita).

Dalam tulisan ini, terdapat dua narasi yang setidaknya membawa kita untuk mengetahui lebih dalam tentang penderitaan Frankl dan bagaimana ia menemukan makna hidupnya. Bagian pertama berfokus pada pengalaman Frankl di kamp konsentrasi, sementara bagian kedua menjelaskan prinsip-prinsip dasar logoterapi dan bagaimana manusia dapat mencapai makna dalam hidup mereka.

Dia menegaskan bahwa makna hidup adalah sesuatu yang individual dan unik bagi setiap orang, dan itu dapat ditemukan melalui cinta, pelayanan kepada orang lain, atau bahkan di saat-saat kita menghadapi penderitaan.

Bukunya Frankl merupakan sebuah karya yang sangat menginspirasi dan memaksa kita untuk merenungkan makna hidup kita masing-masing. Frankl menunjukkan bahwa bahkan dalam situasi yang paling tidak manusiawi, kita memiliki kemampuan untuk memilih cara kita meresponsnya. Tulisannya telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk mencari makna dalam hidup mereka sendiri, bahkan di tengah tantangan yang besar.

Halaman selanjutnya >>>
Krisanto Lafu Babu
Latest posts by Krisanto Lafu Babu (see all)