
Beberapa waktu lalu, mencoba menanam lima dan membunuh rasa:
Rasa Penasaran
Rasa Kagum
Rasa Suka
Rasa Sayang
Rasa Cinta
Tiap hari mesti dipupuk dengan pikiran positif
Berharap rasa-rasa itu tetap terjaga
Esoknya mulai muncul bunga-bunga
Aku memberinya nama “bunga rindu”
Seiring berjalannya waktu, semua tampak subur – sangat subur
Tapi, justru aku yang kewalahan
Aku tidak sanggup merawatnya sendiri
Berjuang sendiri
Mencoba memikirkan kemungkinan yang muncul jika semua tumbuh sesubur itu
Sedang aku merawatnya sendiri
Mulai ambil sikap
Mulai mematikan rasa-rasa sampai ke akarnya
Pun pada bunga-bunga yang terlanjur subur
Aku merasa lelah—kewalahan
Sebab merawatnya sendiri
Bisa-bisa aku yang mati duluan, pikirku
Karena sikap itu, kusebut diriku penindas
Ya, aku memang sedang menindas
Menindas perasaan sendiri
Membunuh rasa-rasa
Hanya pupuk yang tersisa
Berharap kelak akan berguna walau entah
Pun jika itu diperlukan
___________________
*Klik di sini untuk membaca sajak-sajak lainnya.
- Pandemi dan Ruang Cerita - 6 Juni 2020
- Walaupun Kau - 23 Juli 2018
- Yang Tak Lagi - 19 Juli 2018