
Nalar Politik – Kualitas caleg adalah ukuran pertama dalam menghadirkan parlemen yang berkualitas. Jika kebanyakan caleg itu bobrok, maka parlemen pun, bisa dipastikan, ikut berwajah bobrok.
Demikian ditegaskan Rian Ernest, Caleg PSI untuk DPR RI Dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur). Melalui keterangan tertulis-nya, Rian menegaskan bahwa uji kepatutan dan kelayakan oleh tokoh-tokoh mumpuni di bidangnya masing-masing adalah satu cara PSI dalam menghadirkan caleg-caleg berkualitas bagi negeri ini.
“Mutlak. Meski tidak tentu apakah cara seperti ini punya nilai elektoral dan menarik simpati publik, tapi, bagi kami, memperbaiki kualitas caleg adalah awal memperbaiki kualitas parlemen,” tulis Rian.
Terhadap banyaknya partai politik yang tidak mengikuti cara seperti itu, Rian Ernest menyayangkan. Sebab, bukannya ikut memperbaiki kualitas parlemen, kebanyakan justru bertindak sebaliknya. Lagi pula tidak mengikuti aturan dari KPU sendiri.
“Sangat disayangkan. Kebanyakan partai justru nekat mengajukan mantan napi korupsi sebagai calegnya. Bro & Sis bisa lihat, dari 16 parpol yang ada, hanya PSI satu-satunya parpol yang tidak berlaku demikian.”
Sebelumnya, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (TePI), Jerry Sumampouw, mengatakan bahwa cara PSI dalam merekrut caleg patut ditiru. Sebagaimana harap Rian, cara PSI, bagiJerry, merupakan awal yang memang mutlak harus dilakukan jika parlemen benar-benar ingin tampil secara berkualitas.
“Dengan tidak memasukkan para penjahat di sana, apakah itu penjahat korupsi, kekerasan seksual, dan penjahat yang terlibat dengan persoalan narkoba,” katanya.
Kepada Jerry, Rian Ernest pun berterima kasih. Ia mengaku senang lantaran Jerry sudah mau ikut memperkenalkan cara partainya dalam merekrut caleg.
“Semoga parpol-parpol lain mau belajar, meski harus belajar kepada partai baru seperti PSI,” pungkasnya.
_____________
Baca juga:
- PSI Bangga Jadi Satu-satunya Parpol yang Bersih dari Caleg Napi Korupsi
- Pentingnya Seleksi Internal Bakal Caleg Partai Politik
- Belum Apa-Apa, Tiga Partai Baru Ini Sudah Dihuni Koruptor
- Figur Presiden Lebih Kuat daripada Partai Politik - 8 September 2023
- Rakyat Indonesia Menolak MPR Jadi Lembaga Tertinggi Negara - 27 Agustus 2023
- Tren Dukungan Bakal Calon Presiden 2024 - 25 Agustus 2023