Menalar Kewarasan Akademisi

Di dalam bukunya yang berjudul Ethika Nicomacheia yang diperuntukkan bagi Nikomachus, Aristoteles menguraikan pentingnya etika. Yakni, bagaimana pergaulan dan penghargaan seorang manusia kepada manusia lainnya tidak kita dasarkan pada egoisme atau kepentingan individu. Akan tetapi, berdasarkan pada alturistis, yaitu memperhatikan orang lain.

Dalam konteks ini, para dosen tetap bertanggung jawab atas melemahnya ideologi aktivis mahasiswa. Seharusnya ia menempatkan penghargaan yang lebih pada mahasiswanya ketika hendak berkembang dalam ruangnya sendiri. Itulah etika kemanusiaan aristoteles, menempatkan penghargaan pada kebebasan orang lain.

Gagalnya Ruang Kelas

Mati surinya gerakan mahasiswa ini ternyata berlatar belakang dari matinya gerakan akademisi (dosen) lebih dahulu. Sebab, para birokrasi di perguruan tinggi tidak lagi men-support dan men-sponsori mereka untuk berkembang ke arah yang tepat.

Menurut Halili Hasan (2012), mereka gagal menjadikan ruang-ruang kelas sebagai strategi kebudayaan untuk membangun mentalitas dan mindset ke-Indonesia-an bagi generasi muda. Yang ada, agenda “pasar” (AFTA, ACFTA, AEC dan lainnya) hanya akan menjadi instrumen penjajahan.

Perguruan tinggi saat ini cenderung asyik menikmati dana-dana CSR (Corporation Social Responsibility). Bahkan mempersiapkan mahasiswanya pada kepentingan kapital melalui kurikulum dan kebijakan lainnya.

Penghargaan terhadap orang lain yang tidak berdasarkan pada kepentingan individu yang Aristoteles tafsirkan sebagai etika jarang lagi kita temukan di ruang pendidikan. Bagi seorang mahasiswa yang kritis dan tidak tunduk pada kebijakan diskriminatif akan mendapat intimidasi, tersebab oleh tafsir kebenaran sepihak para birokrasi kampus.

Jika tindakan ini terus berada di lingkungan kampus, nalar kewarasan akademisi perlu kita pertanyakan. Sebab, sakitnya nalar dapat kita ukur salah satunya oleh tindakan yang tak punya alternatif selain melakukan pembenaran tanpa dasar yang rasional.

Baca juga:
Alan Akim
Latest posts by Alan Akim (see all)