Menentukan Tanggal Pernikahan dengan Matematika

Menentukan Tanggal Pernikahan dengan Matematika
©Bisnis.com

Ini cerita beneran loh. Kalau biasanya orang Jawa menentukan tanggal dengan primbon jawa seperti menghitung pasaran dan sebagainya, nah kali ini unik ceritanya. Menentukan tanggal pernikahan pakai matematika.

Kemarin kami sekeluarga menentukan tanggal pernikahan adik saya yang sedianya berlangsung Juli kemarin. Ya, harus diundur sebab pandemi yang lagi ngamuk beberapa bulan kemarin.

Biasanya kalau di Jawa momen penentuan tanggal ini ribet dan ruwet dengan menghitung hari lahir kedua calon. Belum lagi tanggal tersebut harus tidak boleh jatuh pada hari kematian salah satu keluarga.

Di tengah obrolan tiba-tiba bapak meminta pendapat saya. Nah ini. La wong saya ini orang yang telanjur keracunan matematika, sehingga segala macam hal mistis mengenai hari baik dan hari buruk sudah tertolak sejak dalam pikiran.

Lagian, bagi saya, momen pernikahan yang cuma satu hari itu nggak terlalu sakral dibandingkan perjalanan hidup di hari-hari berikutnya. But, it’s okay. Saya harus memberikan pendapat saya.

Saya yang semula terlihat diam sebenarnya dari awal sudah mengumpulkan data. Seorang matematikawan harus mengambil keputusan berbasis data yang logis dan relevan, kan? Yaps, dari apa yang saya simak, saya mendapatkan beberapa data yang bisa dijadikan patokan.

  1. Bagi bapak, hari yang baik adalah weekend, sebab hari itu adalah hari libur dan tidak merepotkan tamu undangan. Bapak juga memutuskan dulu hari di mana saya khitan dan nikah juga hari libur.
  2. Bagi kedua ibu, hari yang baik di bulan maulud adalah hari setelah maukid nabi. Ini semata-mata menjaga kesopan-santunan agar tidak mendahului peringatan kelahiran nabi besar kami.
  3. Bagi kedua calon mempelai, makin cepat makin baik. Ye iya lah, namanya orang jatuh cinta, maunya kan ya cepet sah.

Oke. Semua data sudah terkumpul. Saatnya menentukan tanggal yang memenuhi semua permintaan itu semua.

Dalam matematika, kita bisa menggunakan teori himpunan untuk menentukan irisan dari 3 versi hari baik. Dan ini bukan masalah sulit, kan. Sekilas lihat kalender, maka tanggal yang pas adalah 23 Oktober 2021. Langsung saja saya sarankan tanggal itu.

Baca juga:

Saya sampaikan alasan logis matematisnya. Pertama, tanggal 23 Oktober jatuh setelah maulid nabi yang jatuh pada 19 Oktober, sehingga versi kedua ibu terpenuhi. Kedua, 23 Oktober hari sabtu. Itu adalah hari libur (atau malam minggu) sehingga para tamu atau kerabat jauh besoknya bisa istirahat setelah menyempatkan datang ke acara tersebut. Ketiga, tanggal 23 adalah tanggal tercepat setelah maulid nabi.

Sebenarnya bisa juga di tanggal 30 Oktober, tapi ini berarti kedua calon harus menunggu 1 minggu lagi. Ah, bagi orang jatuh cinta, menunggu sejam bisa terasa bertahun lamanya.

Nah, alasan bonus yang saya sisipkan adalah tanggal 23 adalah hari terakhir sebelum memasuki minggu keempat Oktober yang berarti memasuki area tanggal tua. Ini bisa menyulitkan tamu yang mau memberi bingkisan atau buwuhan.

Setelah alasan logis itu tersampaikan, alhamdulillah semua pihak menerima. Nah, gini kan enak. Dengan berpikir matematis, kita bisa kok menyatukan semua keinginan dari setiap pihak. Tingal dicari irisannya.

Eh, nyari hari kok pakai logika matematika, kok nggak pakai hitungan primbon yang biasanya dipakai? Nggak takut nasibnya buruk?

Pertama, logika matematika itu anugerah Tuhan yang harus digunakan. Kedua, ini yang penting: Baik atau buruknya pernikahan itu nggak ditentukan oleh tanggal menikah, tapi ditentukan oleh tanggal-tanggal kedua orang menjalani hidup setelah janji diikrarkan.

Gimana? Anda mau minta saran saya menentukan tanggal pernikahan, lamaran, khitanan atau yang lainnya? Silakan, tapi bayar, ya.

Baca juga:
Rachmat Hidayat
Latest posts by Rachmat Hidayat (see all)