Meninggalkan Ajaran Kebencian

Meninggalkan Ajaran Kebencian
Foto: CNN Indonesia

Nalar WargaSebuah posting atau komentar seseorang yang viral di media sosial menarik untuk diperhatikan dalam memahami hubungan antara agama dan ajaran kebencian. Ia menulis kurang lebih begini:

“Saya tidak punya kenalan orang Yahudi. Tidak pernah berinteraksi dengan mereka. Tapi saya membenci mereka, karena Allah.”

Saya cari di Google dengan kata kunci “benci Yahudi”. Segera saya temukan artikel-artikel yang menjelaskan kenapa Yahudi itu patut dibenci, menurut ajaran Islam. Apa saja alasannya? Pertama, karena Yahudi itu (bersama Nasrani) menolak ajaran Islam.

Kedua, karena orang-orang Yahudi dulu berkhianat. Ceritanya, mereka membantu orang-orang Quraisy Mekkah dalam memerangi orang-orang Islam Madinah.

Tapi coba pikirkan ulang. Orang-orang Mekkah itu diampuni ketika Mekkah kemudian ditaklukkan. Tidak demikian halnya dengan orang-orang Yahudi. Mereka ditumpas habis.

Perhatikan sekali lagi. Mereka dimusuhi karena dulu bersekongkol dengan orang Mekkah. Sedangkan orang Mekkah sendiri tidak lagi dimusuhi.

Kenapa? Balik lagi ke sebab pertama, yaitu karena mereka tidak menerima Islam.

Perhatikan pula dengan orang Kristen. Mereka tidak pernah berkonflik dengan orang-orang Islam selama Nabi masih hidup. Bahkan dalam hijrah ke Habasyah, orang-orang Islam dibantu oleh raja yang beragama Kristen. Tapi pada akhirnya mereka pun dimusuhi seperti orang Yahudi.

Jadi, apa masalahnya? Karena mereka tidak menerima Islam.

Ada seseorang memeluk agama A, yang berbeda dengan agama kita. Apa yang membedakan dia dengan kita? Pilihan iman. Apakah seseorang yang memilih iman yang berbeda dengan iman yang kita pilih adalah musuh kita? Bukan. Apakah orang yang beribadah menyembah Tuhan yang berbeda dengan kita adalah pelaku kejahatan? Bukan juga.

Tapi tidak sedikit narasi dari kitab suci yang menunjukkan permusuhan terhadap orang-orang kafir. Mereka tidak hanya dianggap sebagai orang yang menolak ajaran Islam, tapi juga senantiasa memusuhi dan berusaha menghancurkan Islam. Kafir ini khususnya Yahudi dan Nasrani.

Perhatikan bahwa orang-orang kafir, khususnya Yahudi dan Nasrani, ditetapkan sebagai orang-orang yang senantiasa memusuhi Islam, sepanjang zaman. Artinya, mereka divonis sebagai pihak yang memusuhi Islam, bukan berdasar tindakan, tapi sebagai sebuah cap yang bersifat abadi.

Jadi, kalau kita ulangi, kenapa Yahudi dan Nasrani harus dimusuhi oleh umat Islam? Karena mereka menolak ajaran Islam. Juga karena menurut kitab suci mereka memusuhi Islam.

Sikap saya adalah saya tinggalkan ajaran kebencian itu. Tapi bukankah itu berarti meninggalkan ajaran agama yang kita anut? Tidakkah itu berdosa? Saya justru merasa berdosa kalau saya membenci orang. Terlebih bila permusuhan itu karena mereka memilih iman yang berbeda dengan saya.

*Hasanudin Abdurakhman

___________________

Artikel Terkait:
Warganet
Latest posts by Warganet (see all)