
: Malam di sel lima Nenuk
Iridea
Malam tadi di kamarku
Bayang-bayang mereka berbaring di atas bingkai mukamu
Dan tidak sadar mereka menidurimu
Sampai retak habis sisa puing-puing mukamu
Iridea
Kemudian paginya mereka beranjak
Lupa tanpa pamit pada selimutku
Ah, aku lupa kalau bingkai yang tadi malam mereka tiduri adalah
Bayang-bayang mukamu yang lupaku selimuti dengan aminku
Petuah Kopi
: Tadi malam dengan Ayah
Kopi yang kuseruputi malam-malam
Sudah diganti ayah dengan air dari mukanya
Kata ayah sambil mengepul tembakaunya:
“Nak jangan sampai kamu larut dalam pekat kopi
Karena aroma rindunya bikin sesak di kepala mu”
Kalau Sedang Naik
: Curhat temanku Ancis Kumenireng
kamu tahu teman merokokku yang dari timur
Seperti kena sakit ayam
Kalau lagi naik harga sembako di tanah ibu
Sudalah turunkan harga kemiskinanya
Sebab tahunya kamu hanya tertidur pulas saat mereka meminta-minta
- Digitalisasi Sekolah dan Tendensi Cacat Relasi Sosial - 12 September 2021
- Kant, Gagasan Moral dan Pendidikan Karakter - 16 Februari 2021
- Meretas Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Praksis Kebebasan Beragama di Indonesia - 6 Februari 2021