Meretas Kiprah Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Bangsa

Meretas Kiprah Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Bangsa
Ilustrasi: IST

Mahasiswa pada hakikatnya adalah aspek yang paling penting dalam proses perubahan bangsa. Merekalah tempat bangsa berharap, bangsa berpangku tangan terhadap generasi pemimpin selanjutnya. Mereka harus berperan aktif untuk menjadi penggerak. Agar mampu meningkatkan kapasitas bangsa dan mampu menjadi solusi atas tantangan dan permasalahan yang ada pada saat ini.

Dalam hal ini, mahasiswa menunjukkan perannya dalam peristiwa Sumpah Pemuda, Orde Lama, Orde Baru, Proklamasi, dan Reformasi. Di berbagai peristiwa tersebut, mahasiswa memegang peran yang sangat penting terhadap perubahan bangsa sekaligus menjadi tonggak bangsa.

Mahasiswa tentunya memiliki banyak peran yang salah satunya sebagai Agent of Change. Agent of Change tersebut memiliki pengertian sebagai orang-orang yang bertindak sebagai katalis atau pemicu terjadinya sebuah perubahan. Perubahan yang saya maksud di sini adalah perubahan dari sesuatu hal yang buruk menjadi sesuatu hal yang lebih baik dalam berbagai aspek.

Dan tak kalah pentingnya, mahasiswa juga berperan sebagai penyambung lidah rakyat. Seharusnya mahasiswa mampu memperhatikan kehidupan rakyat dan rela membela rakyat yang sedang tertindas.

Dalam meretas kiprah mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa, tentunya mahasiswa harus memiliki berbagai gerakan positif dan inovatif. Peran mahasiswa yang pertama, menurut saya, adalah mahasiswa harus mampu memperbaiki dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum melakukan suatu tindakan.

Apabila mahasiswa mampu memperbaiki dirinya sendiri, ia mampu memperbaiki hubungan di antara sesama manusia. Tidak mudah menyalahkan orang lain. Menumbuhkan sikap tanggung jawab. Berrsikap lebih bertanggung jawab pada diri sendiri dan orang lain. Melangkah lebih baik untuk hari esok, sebagai cermin dari orang lain, dan menjadi tolok ukur terhadap orang lain untuk membenahi suatu bangsa itu sendiri.

Yang kedua, mahasiswa harus belajar sebagaimana mestinya yang kita ketahui secara umum. Belajar merupakan hal yang sangat penting untuk menambah wawasan yang kita miliki. Pengetahuan itulah yang akan menjadikan mahasiswa sebagai Agent of Change. Dengan belajar, mahasiswa mampu bergerak membenahi sistem pemerintahan yang bobrok, perekonomian yang tidak stabil, dan tindak kriminal yang merajalela.

Tetapi faktanya, pada saat sekarang ini, banyak mahasiswa yang malas untuk belajar. Terkadang mereka lebih suka mengeluarkan aksi tanpa dasaran yang kuat. Berbicara seenak mereka.

Dan pada saat ini pula, banyak mahasiswa yang hanya bisa berpangku tangan pada keadaan bangsa yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka. Mereka malah bertindak seolah tidak tahu-menahu tentang keadaan bangsa yang sedang carut-marut ini.

Tak hanya itu, yang ketiga, mahasiswa juga harus mampu berorganisasi secara organisatoris. Organisatoris sendiri memiliki arti masyarakat atau mahasiswa yang aktif di dalam suatu organisasi tertentu. Dia mempunyai kepentingan untuk membesarkan organisasi tersebut.

Baca juga:

Organisasi merupakan wadah yang penting untuk mahasiswa. Dari suatu organisasi mampu memberikan perubahan signifikan terhadap wawasan, pengetahuan, cara berpikir, mengasah soft skill, mewadahi minat mempertajam bakat, berkepemimpinan. Dan, mampu bersosialisasi dengan masyarakat yang pada dasarnya tidak terajarkan secara spesifik di bangku perkuliahan.

Dan dalam organisasi itu sendiri dapat melahirkan aktivis. Aktivis sendiri memiliki banyak keunggulan ketimbang mahasiswa yang tidak berorganisasi yang hanya menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Karena dengan berorganisasi, sama saja dengan memperluas jaringan. Mahasiswa yang berorganisasi nantinya akan mudah memperoleh pekerjaan karena kita sudah memiliki pengalaman saat berorganisasi.

Dan yang terakhir, masuk ke dalam sistem pemerintahan. Sistem pemerintahan negara kita sendiri memiliki berbagai macam kelebihan dan kelemahan. Tugas mahasiswa sebagai Agent of Change yang masuk ke dalam sistem pemerintahan adalah memperbaiki kelemahan dari sistem pemerintahan tersebut menjadi kelebihan dengan berbagai cara, di antaranya menumpas adanya korupsi, mengontrol laju ekonomi masyarakat, menyediakan lapangan kerja, membasmi narkotika, dan lain-lain.

Tapi, realitasnya, sebagian besar mahasiswa sendiri, bisa dikatakan sebagai kaum terdidik yang hidup dalam komunitas masyarakat, masih belum mampu menjadi Agent of Change. Sebagian besar mahasiswa masih belum bisa menyadari perannya untuk bangsa dan negara.

Terkadang mereka hanya bisa bermimpi dan terus bermimpi tanpa ada tindakan untuk mewujudkan mimpinya sendiri. Mereka terus menyalahkan sistem pemerintahan yang ada dan hukum negara yang bobrok tanpa berpikir bagaimana mengatasi dan memperbaruinya. Mereka terus menuntut tanpa mau dituntut, berlaku seperti tong kosong yang nyaring bunyinya.

Dari tuntutannya tersebut, seharusnya mahasiswa bisa berperan kreatif dan aktif dalam perubahan bangsa ini. Pesan saya bagi mahasiwa yang belum sadar akan perannya adalah “tidurlah dan bermimpi lalu bangun dan wujudkan mimpimu”. Ya, agar kalimat “mahasiswa adalah Agent of Change bukan hanya menjadi bualan belaka.

#LombaEsaiMahasiswa

*Marindra Putri, Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

___________________

Artikel Terkait:
Peserta Lomba
Latest posts by Peserta Lomba (see all)