Mimesis Empal Brewok

Selang tak lama, pembeli itu menyendok pelan-pelan nasi rames yang sudah tersaji rapi. Sepiring nasi dengan lauk lengkap. Bukan nasi rames telor atau nasi rames ayam, yang kadang harus ditambah cabe berbiji-biji agar imbang dengan dan nasinya yang menggunung itu, namun nasi rames komplet!

Makannya sangat pelan sekali, padahal kelaparan. Mungkin itu semua agar tampak rapi sesuai dunia idenya. Nasi dikeruk, beralih ke telur, bermanuver sedikit ke bumbu merahnya, dan hhhleppp……sambil menggigit pinggiran empal daging yang ternyata keras! Dasar empal brewok!

Pikirannya yang sudah keriting ditarik-tarik lagi oleh kehadiran empal brewok. Menurutnya, pasti si penjual membuat suatu citra mental dari bentuk ideal dan menggunakannya sebagai modal untuk membuat suatu produk yang lebih spesifik. Produk yang bisa disapu dengan pancaindra, nyata, siap disantap sebagaimana daging goreng biasa.

Kosakata empal brewok itu pernah pembeli dengar. Pernah ia pahami sebagai ujaran yang sudah sangat kuat di benak warga Jawa Timur, khususnya Surabaya. Konotasinya miring deras ke arah alat kelamin perempuan. Daging berambut yang bukan bulu.

Mimesis empal brewok warung rames sore yang panas itu sedikit membuka kesadarannya. Ya, mimesis, proses peniruan yang ada di dalam diri setiap jiwa. Mimesis menjadi proses terciptanya budaya yang diajarkan oleh penjual nasi rames itu.

Empal brewok adalah mimesis. Kelamin berbulu sebagai model.

“Kalau pistol gombyok apa, Mbak?”

Duh, pembeli itu penasaran. Ini bukanlah pertanyaan tolol. Karena suasana sudah kondusif oleh empal brewok. Pembeli sudah yakin telah membuka sebuah ruang pembelajaran tersendiri yang diciptakan dari tautan-tautan yang pernah diperolehnya.

“Ehmm, kalau itu ….?”

“Apa?”

“Anu, Mas….”

“Anu apa?”

“Mas, mau?”

Pembeli itu benar-benar ingin realitas yang bisa dilihat, diraba, dicium bahkan dimakan. Seperti empal brewok yang baru saja dilahapnya itu. Ia adalah benar-benar daging sapi yang diberi tambahan atribut brewok, tentunya nyata tanpa rambut.

Halaman selanjutnya >>>