
Kepemimpinan memegang peranan penting dalam sebuah kepengurusan. Kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan tertentu pada diri manusia. Dalam hal ini maka timbul kebutuhan untuk dipimpin dan memimpin.
Kepemimpinan merupakan sebuah upaya dalam memengaruhi seseorang melalui komunikasi, dengan petunjuk atau perintah, serta tindakan agar orang lain merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan agar sebuah tujuan dapat tercapai.
Kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Gaya kepemimpinan merupakan hal yang penting dan utama dalam keberlangsungan sebuah organisasi. Setiap manusia memiliki keterbatasan di mana hal tersebut membutuhkan seseorang untuk melengkapinya, maka dalam sebuah organisasi memimpin dan dipimpin merupakan suatu kebutuhan. Gaya kepemimpinan adalah cara yang dipilih dan digunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya.
Menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Maman Ukas, tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu:
- Otokratis
Pemimpin yang demikian bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti, dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
- Demokratis
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya bagian dari kelompoknya dan bersama-sama berusaha bertanggung jawab dalam melaksanakan tujuannya, agar setiap anggota turut serta dalam setiap penyelenggaraan. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan.
- Laissezfaire
Pemimpin yang bertipe demikian menyerahkan sepenuhnya pada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan hasilnya dan tidak ikut campur tangan, semua pekerjaan itu tergantung inisiatif para bawahannya, dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada bawahan untuk bekerja bebas tanpa kekangan.
Baca juga:
- Membangunkan Jiwa Kepemimpinan Generasi Muda
- Program Roots UNICEF: Sikap Kepemimpinan Agen Perubahan
Setiap pemimpin memiliki ciri sikap sendiri dalam memimpin. Indonesia sendiri memiliki pemimpin yang cukup memberikan banyak inovasi dengan gaya kepemimpinannya masing-masing di mana seorang pemimpin akan dikatakan baik apabila ia mampu memimpin anggotanya dengan baik.
Selanjutnya Andy Undap mengungkapkan tentang sifat-sifat yang harus dimiliki seseorang sebagai pemimpin, di antaranya:
- Pendidikan umum yang luas. Dengan berpendidikan, seorang pemimpin akan mudah memecahkan berbagai masalah yang dihadapi.
- Kematangan mental. Dengan sifat ini, seorang pemimpi dapat mengendalikan emosinya dalam setiap tindakannya.
- Rasa ingin tahu. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
- Kemampuan analitis. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan cepat dan cermat dalam mengambil keputusan.
- Daya ingat kuat. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan konsisten dalam mengatasi segala macam permasalahan.
- Integritas (terpadu). Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mendekati pemecahan masalah dengan berbagai pendekatan secara terpadu.
- Keterampilan komunikasi. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan disukai oleh anak buah dan mudah membentuk jaringan dalam bisnis.
- Keterampilan mendidik. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan dapat meningkatkan kedewasaan dan memberikan bekal pengetahuan kepada anak buahnya.
- Rasional objektif. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan objektif dalam mengatasi berbagai masalah dan objektif dalam menilai anak buahnya.
- Manajemen waktu. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan mengatur waktunya secara efektif.
- Berani mengambil risiko. Dengan sifat ini, seorang pemimpin tidak akan ragu dalam mengambil keputusan, tentunya dengan penuh pertimbangan dan tetap menekankan pada risiko kecil dengan keuntungannya (benefit) besar.
- Ada naluri prioritas. Dengan sifat ini, seorang pemimpin dapat menjadwalkan pekerjaannya sesuai prioritas, tidak sekadar memprioritaskan jadwal.
- Efisien dalam bertindak. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan selalu penuh perhitungan dalam melakukan aktivitas yang bertujuan agar efisien dalam segala aktivitasnya.
- Haus informasi. Dengan sifat ini, seorang pemimpin akan selalu up-to-date dalam pengumpulan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan.
Dalam kegiatannya, pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan dapat memberikan pengaruh, tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat memengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan timbal balik.
Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapkan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya. Kareana apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal.
Halaman selanjutnya >>>
- Mudahnya Berwirausaha Sesuai Syariat Islam - 6 Juni 2022
- Model Kepemimpinan Seorang Pemimpin yang Seharusnya - 6 Juni 2022
- Kewirausahaan Nissa Khoirina, Desainer Inspiratif Asal Jogja - 31 Mei 2022