
Nalar Warga – Teriak-teriak menolak pelarangan cadar, tapi ketika ada kewajiban memakai jilbab di sekolah-sekolah diam saja. Itu namanya munafik.
Yang namanya kebebasan itu harus adil. Perempuan memang berhak memakai jilbab bahkan cadar, tapi juga berhak pakai rok mini bahkan bikini atau G-String.
Gerakan masif berjilbab di Indonesia itu sudah pada taraf ngawur. Yang gak berjilbab banyak dikucilkan. Bahkan, sekolah-sekolah negeri banyak wajib jilbab, termasuk yang non muslim. Kebodohan berjamaah yang dibiarkan, padahal jilbab itu masih khilafiyah.
Ada ulama seperti Quraish Shihab yang tidak menganggap jilbab itu wajib. Termasuk istri dan keluarga para pendiri NU, Muhammadiyah, hingga Masyumi, mayoritas tidak berjilbab, hanya berkerudung terbuka. Istri raja-raja keturunan nabi Muhammad seperti ratu Jordania dan ratu Maroko juga tidak berjilbab apalagi bercadar.
Apalagi muncul gerakan hijrah yang diartikan dari tidak berjilbab jadi berjilbab. Itu bukan hijrah, tapi bubrah. Hijrah itu dari bodoh ke pintar, belajar ushul fiqh, belajar bagaimana para ulama berijtihad dari jaman dulu hingga sekarang, sehingga tidak begitu saja percaya satu versi fatwa, padahal ijtihad itu banyak versinya dan dimensinya.
Ayo, sekarang dicabut itu kewajiban berjilbab di sekolah-sekolah, bersamaan dicabutnya larangan bercadar di kampus. Adil sejak dalam pikiran, agar tidak munafik dalam perbuatan.
___________________
Artikel Terkait:
- Mungkinkah Agnes Dapat Dipidana? - 28 Februari 2023
- Transformer - 6 Februari 2023
- Jalan Panjang Demokrasi Kita - 2 Februari 2023