Pembubaran HTI dan Pembodohan Parpol Pendukungnya

Mereka berharap, dengan membela HTI, maka citra parpol-parpol ini sebagai partai pembela Islam makin menguat. Jika sudah begini, potensi mendulang suara dari umat muslim pastilah lebih besar.

Ini justru pembodohan. Sebab langkah itu memang hanya berpotensi menangguk simpati umat muslim akar rumput saja. Dan bagi muslim berpendidikan, akan mudah meraba arah parpol-parpol tersebut.

Kenapa pembodohan? Karena parpol-parpol pendukung HTI tega menampilkan kesan membela Islam dengan mendukung organisasi ini, alih-alih membantu meyakinkan umat muslim bahwa langkah pembubaran organisasi itu bukanlah kebencian atas Islam.

Semestinya parpol-parpol tadi turut menjelaskan, setidaknya kepada pengikut masing-masing, bahwa keberadaan HTI bukanlah ancaman terhadap pemerintah yang bisa diganti. Mereka adalah ancaman untuk negeri ini.

Dalam pembubaran HTI, pemerintah bisa kita pastikan tidak berpijak pada bagaimana mempertahankan kekuasaan.

Kenapa bisa kita pastikan begitu? Karena jika landasannya hanya ingin mempertahankan kekuasaan, maka mereka takkan melakukan pembubaran HTI. Sebab mereka pasti tahu, langkah ini rawan fitnah, rawan hasutan, dan antipati.

Namun kemudian justru pemerintah membubarkan HTI. Karena pemerintah punya kepentingan lebih besar daripada sekadar mempertahankan kekuasaan. Itu adalah bagaimana mempertahankan negeri ini agar tak dirobek-robek oleh kekuatan asing yang berpotensi memboncengi HTI cs.

Ya, jika ada yang berpikir saya terlalu sok tahu hingga menulis pembubaran HTI ini, saya cuma bisa bilang: karena saya pernah lebih dari satu dekade mengamati mereka, membaca media mereka, berdiskusi dengan mereka.

Jika ada yang keliru, silakan bantah. Jika ada yang baik, silakan share.

Baca juga:
Zulfikar Akbar