Pengaruh Presiden Jokowi terhadap Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo

Pengaruh Presiden Jokowi terhadap Basis Dukungan PDIP dan Ganjar Pranowo
©RMOL

Nalar Politik – Presiden Joko Widodo (Jokowi) besar kemungkinan akan memiliki pengaruh yang signifikan, baik terhadap basis dukungan PDIP maupun terhadap Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden.

Hal tersebut terungkap dalam temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang disiarkan melalui Rilis Survei Nasional bertema “Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini”.

Kinerja Presiden

Kepuasan publik atas kinerja Presiden Joko Widodo di awal 2023 berada di kisaran 76,2%. Sejak September 2022, capaian ini konsisten meningkat, kurang lebih 3% setiap bulan.

Berdasarkan temuan LSI, hal itu kemungkinan besar didorong oleh persepsi publik yang konsisten makin positif terhadap kondisi ekonomi nasional dan penegakan hukum.

“Persepsi positif konsisten meningkat dan persepsi negatif jauh berkurang untuk tren kondisi ekonomi dan penegakan hukum nasional.”

Memang, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang secara resmi dicabut oleh Presiden Jokowi banyak diketahui publik. Di antara yang mengetahui, hampir semua mendukung keputusan Presiden tersebut. Hal ini terutama akan berdampak pada sentimen yang lebih positif terhadap perbaikan perekonomian.

“Kita ketahui bahwa pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM untuk mengendalikan penyebarannya di masyarakat. Sebagai konsekuensinya, di lapangan sangat menekan kegiatan perekonomian secara umum.”

Namun demikian, meskipun kebijakan PPKM sudah dicabut, hampir semua warga berhadap agar pemerintah tetap memberikan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan. Ini terutama karena perekonomian secara umum juga belum pulih.

Baca juga:

Situasi global yang memaksa pemerintah harus menaikkan harga BBM makin memberatkan warga di tengah upaya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Masih sangat banyak warga yang merasa kurang mampu menjangkau harga-harga kebutuhan pokok secara umum.

Meski demikian, lebih banyak warga yang menilai positif hasil kerja pemerintahan Presiden Jokowi dalam mengurangi jumlah orang miskin, membuat harga-harga kebutuhan pokok agar makin terjangkau, menyediakan lapangan kerja, dan mengurangi pengangguran.

“Pemulihan perekonomian nasional mungkin masih belum bisa dicapai, tetapi publik memberi apresiasi positif atas upaya pencapaiannya yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.”

Peta Politik Terkini

PDIP paling banyak didukung jika diasumsikan pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, 21,9%. Kemudian Gerindra 12,1%, Demokrat 7,1%, Golkar 6,7%, NasDem, PKS, Perindo, dan PKB masing-masing di kisaran 4-5%, serta PPP 2,2%. Partai lain dukungannya lebih rendah, dan sekitar 26,7% belum menunjukkan arah dukungannya terhadap partai.

Jika dilihat, basis PDIP sangat kuat didorong oleh basis pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 yang lalu. Kelompok yang makin puas atas kinerjanya sebagai Presiden pun turut mendorongnya.

Sementara itu, preferensi publik terhadap calon-calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang hingga saat ini tampak Ganjar Pranowo masih lebih menonjol ketimbang para pesaingnya. Pesaing terkuat adalah Anies Baswedan dan Prabowo Subianto dengan jarak paling tidak sekitar 10%.

“Basis dukungan terhadap Ganjar Pranowo juga tampak mirip polanya dengan basis PDIP, sangat kuat didorong oleh basis pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 yang lalu dan kelompok yang makin puas atas kinerjanya sebagai Presiden.”

Oleh karena itu, simpul LSI, Presiden Jokowi besar kemungkinan akan memiliki pengaruh yang signifikan, baik terhadap basis dukungan PDIP maupun dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

“Jika kredibilitas terhadap Presiden Jokowi tetap terjaga, ke depan, dukungan terhadap PDIP dan sekaligus Ganjar Pranowo juga kemungkinan besar akan makin kuat.”

Baca juga: