
Perampok yang unik
Kuberikan engkau inginmu
dalam selimut persembunyian sang penekan
Menjarah segala martabab kemanusiaan
yang tak kau sadari sudah hilang
Tiba tiba sang mentari menjadi dingin dengan tawa girangnya
Gigi-gigi terlihat pucat dan bibir menggigil tak karuan, untuk siapa kau ada
Apakah untukmu?
Ataukah untukku?
Lantas sebuah nama menjadi ada
Sekaligus tenggelam jika tak sadar
perampok yang unik bermata satu dan berbibir dua
Menyediakan kuburan di awal kehidupan
Kau tak cukup lama duduk dan berdiri
sampai-sampai kau diterbangkan
Dari ketinggian yang tak terhitung
Yang membuat semua orang kaget tak karuan dan bertanya-tanya
Sedangkan mulut, mata, dan telingamu terkunci dengan hipnotis
Abrakadabra, maka menurutlah engkau
Semuanya sudah di ujung tanduk
terus adalah jalan yang harus
Tak bisa ke kiri atapun ke kanan, apalagi diam di tengah
Penekanan jalan paling terbaik
untuk merampok kemanusian manusia
Sebab diam itu
mempersembahkan diri untuk dirampok
Sebab bicara itu
mempersembahkan diri untuk dimiliki
Karena
Hilang sudah tak bisa
Saat itu harus satu jalan
Tak bisa dua ataupun tiga apalagi lima
Pesan dan harapan untuk yang dirampok
Jika tak kembali merampok, maka engkau akan
selamanya menjadi telunjuk perampok
Sungguh perampok yang unik
- Zhaqi dan Fahri dalam Ketakutan yang Mereka Buat - 3 Desember 2019
- Pacar Saya Muak Dengar Cerita Karl Marx - 3 Desember 2019
- Kacung Oligarki - 28 September 2019