Nalar Politik – Perbudakan berkedok pegawai tetap dosen BLU terjadi di Universitas Tadulako (Untad). Dilansir anakUntad.com, selama bertahun-tahun, kampus yang berkedudukan di Palu, Sulawesi Tengah ini diduga terus melakukan maladministrasi.
“Kampus yang kita banggakan rupanya tak sebaik dengan yang kita kira,” sesalnya via media sosial, Jumat, 31 Desember 2021.
Dijelaskan secara rinci, kasta dosen di Untad terdiri dari tiga golongan, yakni Dosen PNS, Dosen Non-PNS, dan Dosen BLU.
“Kasta tertinggi bagi seorang dosen di kampus Untad ialah ketika mereka terangkat PNS. Ini adalah kasta impian. Digaji melalui APBN dengan semua tunjangan melekat dijamin oleh negara.”
Kasta kedua, yakni Dosen Non-PNS, adalah kasta menengah. Ini merupakan pegawai tetap yang diangkat melalui SK Rektor. Anggaran gajinya berasal dari DIPA Untad yang bersumber dari BOPTN sebesar Rp1.600.000/bulan.
Terakhir, kasta ketiga, yakni Dosen BLU. Ini kasta terendah. Pada dasarnya merupakan pegawai tetap yang diangkat melalui SK Rektor. Anggaran gaji berasal dari dana BLU Untad dengan besaran Rp1.000.000/bulan.
Sebagai perbandingan, anakUntad.com membeberkan besaran gaji yang diterima para pegawai kontrak di lingkup Untad yang relatif lebih besar daripada gaji para dosen BLU. Yang paling tinggi gajinya adalah pengemudi/supir dan satuan keamanan (masing-masing Rp1.664.000/bulan), disusul petugas kebersihan (Rp1.458.000/bulan) dan petugas parkir (Rp1.150.000/bulan).
Baca juga:
Dari sisi beban kerja, baik dosen PNS, non-PNS, maupun dosen BLU sama-sama berkewajiban merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran serta melakukan evaluasi pembelajaran. Ketiganya juga tetap membimbing dan melatih, melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan tugas tambahan sebagai penunjang tugas pokok sebagai dosen. Beban kerja masing-masing sekurang-kurangnya 12 SKS (3 mata pelajaran).
“Namun karena gaji sebagai dosen BLU sangatlah tidak mencukupi kehidupan sehari-hari, kebanyakan dosen BLU akan bekerja ekstra mencari tambahan penghasilan, baik di dalam maupun di luar kampus.”
Pertanyaannya, mengapa gaji dosen BLU Untad bisa serendah itu?
Halaman selanjutnya >>>
- SMRC: Kinerja Presiden Jokowi dan Calon Presiden 2024 - 28 Maret 2023
- Ganjar Pranowo Unggul di Internet dan Media Sosial - 4 Maret 2023
- Orang NU Lebih Pilih Ganjar yang Nasionalis daripada Anies yang Islamis - 2 Maret 2023